Bauran Kebijakan jadi Solusi Atasi Tantangan Ekonomi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Dokumen BI)

FAKTA.COM, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendorong pendekatan bauran kebijakan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Menurut dia, bank sentral dituntut lebih kreatif dalam menghadirkan solusi atas dinamika yang berkembang saat ini.

Demikian yang disampaikan Perry saat menghadiri Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (World Bank) di Marakesh, Maroko pekan ini.

“Bank sentral yang tidak bertumpu pada satu instrumen kebijakan saja namun mengkombinasikan berbagai kebijakan yaitu kebijakan suku bunga, kebijakan makroprudensial dan kebijakan stabilitas nilai tukar, serta menjelaskan strategi Indonesia dalam menghadapi tekanan inflasi yang berasal dari sisi supply maupun dari sisi demand dengan koordinasi kuat antara otoritas moneter dan fiskal,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, (12/10/2023).

Ekonomi Global Sedang Tertatih, Tahun Depan Turun ke 2,9 Persen

Menurut Perry, kondisi global yang semakin terfragmentasi mengharuskan perlunya upaya-upaya strategis, seperti perluasan investasi, hilirisasi, dan terus mendorong pengembangan transaksi keuangan lintas batas yang melibatkan sektor usaha kerakyatan.

Perry menjelaskan, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral akan segera menyepakati Global Policy Agenda yang mengangkat tema membangun kesejahteraan dan ketahanan bersama (Building Shared Prosperity And Collective Resilience). 

“Ini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan, para pembuat kebijakan diharapkan fokus untuk mengembalikan inflasi sesuai target, menjaga stabilitas keuangan, membangun kembali penyangga fiskal, serta mendorong pertumbuhan jangka menengah yang berkelanjutan dan inklusif,” tuturnya.

Perry menambahkan, sebagai upaya memperkuat ketahanan kolektif IMF menyampaikan perlunya upaya bersama mendorong penguatan jaring pengaman keuangan global.

“Skema itu diharapkan membantu negara anggota yang membutuhkan serta penguatan kapasitas IMF dalam memberikan surveilans, pembiayaan dan pemberian asistensi teknis yang relevan pada negara anggota,” kata dia.

Untuk diketahui, perekonomian global menunjukkan penguatan, namun pemulihan masih berlangsung lambat dan tidak berimbang. Aktivitas global saat ini masih belum kembali ke level pre-pandemi. 

Sinyal Kuat Fed Fund Rate Naik, BI Kudu Piye?

Terdapat pula divergensi pertumbuhan yang semakin meluas di berbagai kawasan serta tantangan yang terus muncul mulai dari konsekuensi jangka panjang dari COVID-19.

Lalu, perang di Ukraina dan meningkatnya fragmentasi geoekonomi, dampak kebijakan moneter ketat dalam rangka mengatasi tekanan inflasi, berkurangnya stimulus fiskal akibat tingkat utang yang sudah tinggi, serta implikasi dari cuaca ekstrem.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//