Bantuan Beras Lanjut, Bulog Pastikan Tambahan Impor 1,5 Juta Ton

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai menyalurkan bantuan pangan berupa beras untuk periode November. Bantuan ini masih akan berlangsung hingga Desember tahun ini.

Tak hanya itu saja, dalam penyerahan bantuan langsung beras di Purwakarta, Jawa Barat, Jokowi juga menyampaikan rencana kelanjutan program ini pada tahun depan. "Anggarannya sedang dipersiapkan untuk periode Januari, Februari, dan Maret tahun depan," kata Jokowi dalam siaran pers Bulog, Kamis (9/11/2023).

Menanggapi rencana itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan ketersediaan pasokan beras. Budi mengungkapkan, saat ini Bulog memiliki pasokan beras sebanyak 1,4 juta ton.

Selain itu, kata Budi, masih akan ada tambahan pasokan melalui impor. "Sebanyak 1,5 juta ton. Dari jumlah itu, 1 juta ton sudah dikontrak tahun ini," ucap Budi.

Melalui program ini, pemerintah pun berharap bisa meredam kenaikan harga. Termasuk, memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya.

Soal bantuan beras ini, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati akan mengalokasikan anggaran Rp2,67 triliun. Menkeu menjelaskan, pemerintah menetapkan sebanyak 21,3 juta penerima untuk program anyar ini.

Nantinya, para penerima tersebut merupakan masyarakat yang sudah terdaftar dalam Program Kelurga Harapan (PKH) dan juga Program Kartu Sembako. "Kami akan memberikan 10 Kg beras kepada masing-masing penerima manfaat," tuturnya.

Sementara, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan, masih ada bantuan pangan mulai Januari sampai Juni 2024. Rencananya, bantuan tersebut akan mengalir ke 22 juta penerima manfaat.