7 BUMN 'Disuntik Mati', 15 Lainnya Masih Menanti

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Dokumen Fakta.com/Andry Winanto)

FAKTA.COM, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan untuk membubarkan tujuh perusahaan pada akhir tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari bersih-bersih BUMN era kepemimpinan Erick Thohir.

Pada hari ini (Jumat, 29/12/2023), entitas usaha yang dimaksud adalah PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Istaka Karya. Kemudian, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).

Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), M. Teguh Wirahadikusumah mengungkapkan, ketujuh BUMN itu merupakan perusahaan yang dinilai sudah tidak bisa melanjutkan bisnis atau memberi dampak positif kepada masyarakat. Dia menyebut total ada 22 BUMN yang masuk dalam daftar penyehatan usaha maupun keputusan pembubaran.

“Sampai saat ini di kami ada 22 BUMN untuk dilakukan apakah itu direstrukturisasi atau disehatkan atau memang dibubarkan. Jadi kalau tujuh sudah selesai masih ada 15 yang masih ditangani,” ujarnya saat menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Pemerintah Resmi Bubarkan Tujuh BUMN

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyampaikan saat ini jumlah BUMN utama adalah sebanyak 45 perusahaan. Ke depan, Tiko menyebut akan dilakukan perampingan menjadi di bawah 40 perusahaan.

“Ke-40 ini nanti akan dibagi dalam 12 klaster,” katanya.

Jumlah BUMN Makin Ramping, Hingga Oktober Tersisa 65

Tiko menjelaskan, untuk BUMN kecil akan dikaji lebih lanjut untuk bisa memberikan kontribusi yang optimal, baik dari sisi usaha maupun dampak ekonomi. 

“Tapi kalau tidak memberikan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia, maka kami akan melakukan pembubaran,” ucap Tiko.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//