Unik, Masyarakat Korea Selatan Pelihara Batu agar Tak Kesepian

FAKTA.COM, Jakarta - Ada sebuah tren yang tidak biasa di Korea Selatan. Masyarakat Korea Selatan pelihara batu layaknya hewan peliharaan.

Mereka membeli barang ini secara online, kemudian menamainya. Tidak lupa batu itu dihias agar penampilannya menarik.

Dikutip dari Next Shark, Rabu (27/3/2024), tren ini bermula pada 2021. Kala itu, aktor TV Korea dan anggota grup boyband Enhypen dan Seventeen, terutama Jeonghan dan DK, memamerkan batu kesayangan, menurut Wall Street Journal (WSJ).

Tren pelihara batu pun melonjak seiring dengan pandemi COVID-19. Setelah itu, tidak sedikit orang Korea Selatan mulai membeli batu. Mereka "memelihara" batu agar tidak kesepian serta melepas lelah dan stres.

Sekadar informasi, Korea Selatan menjadi negara yang paling banyak kerja lembur di Asia dan kelima di dunia pada 2022. Temuan ini berdasarkan laporan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

Pelihara Batu Dinilai Bikin Rileks

Seorang peneliti bernama Lee So-hee, misalnya, sering curhat kepada batu yang dinamai Hongduggae. Meskipun batu tak bisa memberikan respons, Lee bisa merasa rileks.

"Tentu saja itu adalah benda mati yang tidak bisa memahamimu. Tetapi, ini seperti berbicara dengan anjing dan dalam beberapa hal bisa membuatmu rileks," ujar dia kepada WSJ.

Yang lain juga mengunggah video batu peliharaan di TikTok dengan hashtag pelihara batu dalam bahasa Korea.

Sejarah Pelihara Batu

Sebenarnya, penjual batu di Korea Selatan terinspirasi dari tren di Amerika Serikat pada 1975.

Kala itu, seorang eksekutif perusahaan iklan AS, Gary Dahl, memulai tren unik itu sebagai lelucon. Dilaporkan Dahl telah menjual lebih dari 1 juta batu sebagai hewan peliharaan sebelum tren mereda pada 1976.

Batu bulat dan halus biasanya dijual senilai US$5-US$11 dolar (Rp79.149-Rp174.129). Beberapa perusahaan dikabarkan menjual ratusan batu nyentrik per bulan.