Ukraina Rekrut 15.000 Narapidana untuk Jadi Tentara Lawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. ANTARA/Anadolu

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah Ukraina berencana untuk merekrut sekitar 15.000 narapidana ke dalam angkatan bersenjata negara itu di bawah undang-undang mobilisasi baru yang baru saja ditandatangani.

Undang-undang yang memperketat aturan mobilisasi Ukraina mulai berlaku pada 18 Mei lalu.

Peraturan itu bertujuan untuk menambah kekuatan Ukraina yang terkuras oleh lebih dari dua tahun konflik bersenjata dengan Rusia.

Undang-undang tersebut mewajibkan semua warga Ukraina yang wajib militer melapor ke kantor pendaftaran dalam waktu 60 hari sejak undang-undang diberlakukan.

Menteri Kehakiman Ukraina, Denys Maliuska mengatakan bahwa upaya awal diharapkan menghasilkan sekitar 5.000 calon tentara, dan dalam kondisi terbaik jumlah ini bisa meningkat tiga kali lipat, lapor Financial Times pada Kamis (11/7/2024).

Tarik-ulur Keanggotaan NATO untuk Ukraina

Menurut Maliuska, sekitar 2.872 narapidana telah dibebaskan, sementara jumlah total pelamar adalah 5.196, dengan 368 pelamar ditolak karena alasan kesehatan.

Kelompok pertama narapidana yang dibebaskan sudah menjalani pelatihan militer dan diharapkan akan dikerahkan pada akhir musim panas ini.

Hukum darurat militer diperkenalkan di Ukraina pada 24 Februari 2022. Hanya sehari kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani dekrit tentang mobilisasi umum.

Hukum darurat militer dan mobilisasi telah diperpanjang berulang kali sejak saat itu. Di bawah hukum darurat militer, pria berusia 18 hingga 60 tahun dilarang meninggalkan Ukraina. (ANT)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//