Poin Lengkap Kesepakatan ASEAN - Negara Pasifik

Dokumen Asean2023

FAKTA.COM, Jakarta - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk memperkuat hubungan dengan Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Pacific Island Forum (PIF). Harapannya, negara-negara di kawasan Indo-Pasifik akan bisa saling bekerja sama untuk menjaga perdamaian, stabilitas, serta kemakmuran kawasan.

Ketiga organisasi negara-negara tersebut juga telah menggelar penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN di Jakarta, pada (4/9/2023). MoU berisi kesepakatan untuk mempererat kerja sama konkret antar-sekretariat di beberapa area prioritas, antara lain maritim, konektivitas, SDGs, ekonomi biru, ekonomi hijau, ekonomi digital, dan manajemen bencana.

"Harus diingat, jika ingin jalan cepat, jalanlah sendiri. Tapi jika ingin jalan jauh, jalanlah bersama-sama. Saya yakin kita semua ingin jalan jauh,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Ali Marsudi dalam keterangan resminya.

Jangan sampai Indo-Pasifik menjadi teater rivalitas kekuatan-kekuatan besar ataupun menjadi medan perang bagi konflik yang sejatinya terjadi di kawasan lain

Sekadar informasi, IORA merupakan organisasi internasional yang beranggotakan 23 negara di sekitar Samudera Hindia, termasuk Indonesia. Sedangkan PIF memiliki anggota sebanyak 18 negara di kawasam Pasifik, dan Indonesia turut serta sebagai mitra wicara organisasi tersebut.

Investor Lokal Dominasi Peminat Investasi IKN

Adapun penandatanganan MoU dilakukan masing-masing oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn; Sekretaris Jenderal IORA, Salman Al Farisi; dan Deputi Sekretaris Jenderal PIF, Esala Nayasi.

Retno menambahkan, kawasan ASEAN dan negara-negara di Samudera Hindia dan Pasifik janganlah menjadi panggung negara berkekuatan besar untuk unjuk kekuatan. "Jangan sampai Indo-Pasifik menjadi teater rivalitas kekuatan-kekuatan besar ataupun menjadi medan perang bagi konflik yang sejatinya terjadi di kawasan lain," jelas dia.

Oleh sebab itu, ketiga organisasi ini mesti mempererat kerja sama konkret di berbagai area yang menjadi kepentingan bersama, seperti ekonomi, maritim, dan perubahan iklim. Para anggotanya juga dapat bekerja sama untuk memperkuat ketahanan kawasan dan menjadikan kawasan ini pusat pertumbuhan.

Implementasi AOIP

Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Chery Sidharta, mengatakan, Indonesia berinisiaif untuk mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam menjaga stabilitas kawasan sekaligus berkontribusi dalam kemajuan dan kemakmuran Indo-Pasifik. "ASEAN merangkul negara-negara besar agar bekerja sama di kawasan Indo-Pasifik melalui prinsip-prinsip utama AOIP yaitu penguatan sentralitas ASEAN, keterbukaan, inklusivitas, transparansi, non-intervensi, dan penghormatan terhadap hukum internasional,” imbuhnya.

AOIP diharapkan menjadi pegangan ASEAN serta relevan di tengah berbagai tantangan baru dan pergolakan politik internasional. Di antaranya, de-coupling atau pemisahan ekonomi antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dampak perang Rusia-Ukraina, serta proliferasi kekuatan nuklir di sekitar kawasan.

Jokowi Tawarkan Paket Investasi IKN Rp38,6 Triliun

Cherry bilang, "Prinsip-prinsip (AOIP) ini menjadi pegangan ASEAN untuk menjawab berbagai tantangan, sekaligus menunjukkan bahwa ASEAN tidak berpihak kepada negara besar manapun demi menjaga kedamaian kawasan Indo-Pasifik."

AOIP lahir pada KTT ke-34 ASEAN tahun 2019 dengan latar belakang munculnya berbagai dinamika dan tantangan geopolitik dari berbagai negara yang berkepentingan di kawasan. ASEAN sebagai organisasi regional terbesar di Asia Tenggara memiliki peran strategis dalam menghadapi dinamika tersebut.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//