Penyerangan Rafah: Dunia Kutuk Israel

Oleh Sandy Indra Pratama - fakta.com
08 Mei 2024 11:06 WIB
Kondisi terakhir di Gaza, Palestina

FAKTA.COM, Jakarta - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan ke bagian timur Kota Rafah di Jalur Gaza pada Senin malam lalu. Serangannya terus merayap ke bagian lain Rafah menyebabkan setidaknya sudah 20 lebih korban tewas.

Rafah kini menjadi tempat tinggal bagi 1,5 juta pengungsi Palestina yang menyelamatkan diri dari perang yang dilancarkan Israel setelah adanya serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sejak serangan Israel ke Rafah, semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Mesir melalui penyeberangan Rafah telah ditangguhkan.

Selama konflik bersenjata berlangsung serangan Israel telah menewaskan lebih dari 34.700 warga Palestina. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Melihat kekejaman Israel terhadap warga Gaza, Palestina, ramai negara mengutuk serangan Israel ke Rafah.

Pemerintah China menyerukan agar pasukan Israel berhenti dalam melakukan serangan di Rafah, Jalur Gaza.

"China sangat prihatin atas Israel yang melakukan operasi militer darat di Rafah. Kami menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, berhenti serang Rafah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing.

Militer Israel Klaim Kuasai Sebagian Rafah

Dari dalam negeri, Kementerian Luar Negeri RI mengatakan bahwa Indonesia mengecam keras serangan militer yang dilakukan pasukan Israel terhadap Kota Rafah di Jalur Gaza.

Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas Kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas perbatasan Rafah di sisi Palestina, demikian menurut unggahan Kementerian Luar Negeri RI di platform X.

Dari Benua Amerika, Pemerintah Brazil dan Venezuela mengutuk dimulainya operasi militer Israel di Rafah timur di Jalur Gaza sembari menyerukan komunitas internasional, organisasi, dan Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi ketidakpedulian terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter.

“Pemerintah Brazil mengutuk peluncuran operasi angkatan bersenjata Israel di kota Rafah di Jalur Gaza," kata Kementerian Luar Negeri Brazil.

Militer Israel Mulai Serang Rafah

Presiden Mesir Abdel-Fattah Al-Sisi mendesak Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, untuk menyepakati perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Saya mengikuti perkembangan positif yang terjadi dalam negosiasi saat ini untuk mencapai gencatan senjata menyeluruh di Jalur Gaza,” kata Sisi dalam pernyataan di akun X miliknya.

Sementara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memperingatkan bahwa invasi darat Israel ke kota Rafah di Gaza selatan merupakan “bagian dari kampanye berdarah sistematis”. Tujuannya untuk menyerbu seluruh wilayah kantong tersebut dan membuat penduduknya terpaksa mengungsi.

Kabinet perang Israel memutuskan tetap melanjutkan operasi di Rafah, meskipun Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengumumkan penerimaannya terhadap proposal Qatar-Mesir untuk gencatan senjata di Gaza. Rezim kolonial Israel dilaporkan mengatakan tawaran gencatan senjata yang diterima Hamas tidak memenuhi tuntutan utamanya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//