NATO Pastikan Ukraina Jadi Anggota, Usai Perang dengan Rusia Berakhir

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg. (ANTARA/Anadolu/aa)

FAKTA.COM, Jakarta - Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Kamis (11/7/2024), memastikan bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO.

NATO telah membahas pemberian jaminan yang mereka sebut sebagai "jembatan" menuju keanggotaan Ukraina, ketika para pemimpin berkumpul untuk pertemuan puncak (KTT NATO) yang sedang berlangsung di Washington.

Dalam komunike NATO, aliansi ini menyebut bahwa Ukraina telah membuat "kemajuan konkret" dalam serangkaian reformasi demokratis, politik, dan militer yang perlu diselesaikan untuk keanggotaan.

"Masa depan Ukraina ada di NATO," kata pernyataan 32 anggota NATO tersebut.

Ukraina Minta 128 Jet Tempur untuk Kalahkan Rusia

NATO menawarkan bahasa yang paling konkret bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan aliansi, meskipun ada ancaman Rusia terhadap perluasan tersebut.

"Ketika Ukraina melanjutkan pekerjaan penting ini, kami akan terus mendukungnya dalam jalur yang tidak dapat dibendung menuju integrasi penuh Euro-Atlantik, termasuk keanggotaan NATO."

Deklarasi mereka juga mengatakan keputusan yang diambil selama pertemuan dan Dewan NATO-Ukraina menyediakan platform tersebut.

Komunike tersebut menyoroti Rusia, dengan mengatakan bahwa Kremlin masih menjadi ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan Sekutu.

Sekutu NATO berjanji untuk memberikan dana sebesar lebih dari 43 miliar dolar (Rp696 triliun) kepada Ukraina pada tahun depan dan berjanji untuk memberikan bantuan keamanan yang berkelanjutan agar Ukraina bisa menang.

Meski para pemimpin siap menawarkan Ukraina sarana untuk mempertahankan diri dalam perang yang kini telah berlangsung selama tiga tahun, mereka tidak mengatakan bahwa Ukraina harus menang atas Rusia. 

Bahkan, pernyataan mereka mengatakan bahwa "NATO tidak mencari konfrontasi, dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia. Kami tetap bersedia untuk menjaga saluran komunikasi dengan Moskow guna mengurangi risiko dan mencegah eskalasi." 

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menggarisbawahi bahwa Ukraina tidak akan segera bergabung dengan aliansi tersebut. Namun, ia bersikeras bahwa hal itu harus terjadi setelah perang berakhir untuk memastikan bahwa Rusia tidak akan pernah menyerang Ukraina lagi. 

"Kami tidak melakukan ini karena kami ingin memperpanjang perang. Kami melakukannya karena kami ingin mengakhiri perang sesegera mungkin," kata Stoltenberg mengenai bantuan militer untuk Ukraina. (ANT)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//