Nasib Perempuan Afghanistan Kian Mengkhawatirkan, Ini Upaya Indonesia

FAKTA.COM, Jakarta - Nasib perempuan di Afghanistan kini kian mengkhawatirkan. Bahkan, sebanyak 80% anak-anak perempuan di wilayah tersebut tidak dapat bersekolah.

Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam salah satu acara pada Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di Amerika Serikat. Indonesia mengajak negara-negara untuk meningkatkan solidaritas kepada Afghanistan khususnya persoalan perempuan dan anak-anak.

"Situasi perempuan di Afghanistan sangat mengkhawatirkan. Mereka terus mengalami pembatasan demi pembatasan akibat kebijakan dari Taliban," kata Retno sebagaimana dikutip dari laman resminya, Rabu (20/9/2023).

Kondisi tersebut kian diperparah karena sebanyak 80% anak perempuan usia pendidikan tidak menikmati pelajaran di sekolah. Bahkan, para perempuan juga dilarang bekerja untuk PBB dan NGO internasional yang berdampak pada kurang lancarnya pasokan bantuan ke Afghanistan.

Retno menambahkan, gejolak politik di negara tersebut semestinya tidak menjadi penghalang bagi negara lain yang berniat membantu. "Pembatasan akses pekerjaan bagi perempuan menyebabkan Afghanistan kehilangan US$1 miliar dari PDB," jelasnya.

Sedikitnya, ada tiga upaya Indonesia sebagai negara sahabat untuk membantu Afghanistan agar bisa menata kembali masa depannya. Pertama, bantuan 10 juta dosis vaksin polio sebagai bantuan dalam menghadapi endemi polio.

Kedua, pemerintah bersama negara-negara sahabat seperti Qatar bakal menyediakan beasiswa serta pelatihan-pelatihan khusus bagi kalangan perempuan Afghanistan. Terakhir, lanjut Retno, "Indonesia sangat aktif melakukan komunikasi antar ulama. Kita berbagi best practices kepada ulama-ulama Afghanistan tentang pendidikan inklusif bagi perempuan."