Muhammad Yunus Resmi Dilantik Jadi Penjabat Perdana Menteri Bangladesh

Penjabat Perdana Menteri Bangladesh, Muhammad Yunus. (ANTARA/AA)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah sementara Bangladesh, yang dipimpin oleh peraih Nobel Muhammad Yunus sebagai penasihat utama, dilantik pada Kamis (8/8/2024) malam oleh Presiden Mohammed Shahabuddin.

Pelantikan ini dilaksanakan tiga hari setelah jatuhnya pemerintahan Liga Awami yang dipimpin Sheikh Hasina, akibat protes antikuota yang dipimpin mahasiswa yang berubah menjadi kerusuhan berdarah. 

Kerusuhan tersebut memaksa Hasina berhenti sebagai perdana menteri dan meninggalkan negara itu pada Senin (5/8/2024).

Yunus menjabat sebagai penasihat utama, yang setara dengan perdana menteri. Dalam pemerintahan sementara, Yunus akan dibantu oleh dewan penasihat yang beranggotakan 16 orang. Asif Mahmud dan Nahid Islam, dua organisator utama Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi, termasuk di antara anggotanya.

Profil Muhamad Yunus, Peraih Nobel yang Pimpin Bangladesh Usai Kerusuhan Berdarah

Dalam komentar pertamanya setelah kedatangannya, Kamis (8/8/2024) sore, ia mengatakan pada jumpa pers bahwa prioritasnya adalah memulihkan ketertiban. ia meminta kaum muda negara itu untuk membantunya membangun kembali negara Asia Selatan tersebut.

"Bangladesh bisa menjadi negara yang indah, tetapi kita telah menghancurkan kemungkinan-kemungkinannya," katanya, menurut laporan BBC.

"Sekarang kita harus membangun persemaian lagi, persemaian baru akan dibangun oleh mereka," tambahnya, sambil menunjuk ke arah para mahasiswa yang telah datang untuk menyambutnya. 

Acara pengambilan sumpah diadakan di Bangabhaban, ibu kota Bangladesh, kediaman dan tempat kerja utama Presiden Bangladesh.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//