Menlu Retno Sebut Israel Ubah Gaza Jadi Neraka

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. (Dokumen akun X Menlu_RI)

FAKTA.COM, Jakarta – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyebut Israel sudah mengubah Gaza bagaikan neraka. Retno menyebut kondisi di sana sangat memprihatinkan.

“Israel telah mengubah Gaza menjadi seperti neraka,” tulis Retno dalam pertemuan khusus Executive Board World Health Organization di Jenewa, Swiss, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Senin (11/12/2023).

Dia mengatakan jumlah orang yang meninggal akibat serangan Israel terus meningkat. Bahkan, fasilitas-fasilitas kesehatan di sana sangat memprihatinkan. Misalnya, tinggal 13 rumah sakit yang beroperasi dari 36 unit yang ada. Kemudian 71% fasilitas pelayanan kesehatan di Gaza tidak berfungsi. Ratusan pekerja medis pun terbunuh sejak Israel menyerang Gaza.

Di Depan PBB, Menlu Retno Pertanyakan Serangan Israel

“Rumah sakit mengalami gempuran hebat, termasuk RS Indonesia yang dipaksa berhenti beroperasi pada 16 November lalu,” kata Retno.

Menurut catatan World Health Organization (WHO), penyebaran penyakit menular pun semakin tinggi. Tercatat hampir 130 ribu kasus infeksi pernapasan akut serta lebih dari 94 ribu kasus diare dan 2.700 kasus cacar air.

Dikatakan juga bahwa Israel Defence Force (IDF) memerintahkan pasokan medis dipindah dari Khan Younis ke Gudang yang lebih kecil di Rafah.

“(Ini) merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan hak asasi manusia,” kata dia.

Desak Lakukan 3 Hal

Ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menangani kondisi di Gaza, menurut Retno. Pertama, mempercepat bantuan kesehatan ke Gaza. Indonesia, lanjut dia, sudah mengirimkan 4 sortie bantuan kemanusiaan dan akan mengirimkan rumah sakit ke sana untuk membantu masyarakat yang terluka dan sakit.

“Indonesia mendesak Israel untuk menghormati hak atas kesehatan dan akses masyarakat Gaza terhadap fasilitas kesehatan,” kata dia.

Menlu Tak Bisa Terima Alasan Self Defence Israel untuk Serang Gaza

Kedua, mengutamakan perlindungan terhadap semua pekerja dan fasilitas medis. Hukum humaniter internasional harus dihormati dan ditegakkan.

“Indonesia mendesak adanya akuntabilitas dan keadilan atas seluruh serangan terhadap pekerja dan fasilitas medis di Gaza,” kata Retno.

Ketiga, mementingkan peningkatan mobilitasi dukungan untuk WHO. Dukungan ini sangat diperlukan bagi beroperasinya program-program WHO dan UNRWA di Gaza.

“Indonesia juga mendukung WHO untuk melakukan donors conference guna dapat membiayai dan membangun kembali sistem kesehatan Palestina,” kata Retno.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//