Israel - Hizbullah Memanas, Warga 7 Negara Dihimbau Keluar dari Lebanon

Serangan Israel di Lebanon. (Dok. ANTARA)

FAKTA.COM, Jakarta - Tujuh negara telah meminta warganya meninggalkan Lebanon di tengah ketakutan perang besar-besaran antara Israel dan kelompok Hizbullah. Sementara lima negara lainnya telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon saat ini.

Kedutaan Arab Saudi di Beirut pada Sabtu (29/6/2024) mendesak warganya yang berada di Lebanon saat ini untuk meninggalkan wilayah Lebanon segera dan menekankan pentingnya bagi mereka untuk tetap berhubungan dengan kedutaan jika terjadi keadaan darurat.

Lebanon Dalam Ancaman Perang Dari Serangan Israel

Australia pada Jumat (28/6/2024) juga sangat menyarankan warga negaranya untuk tidak bepergian ke Lebanon, menyebut situasi keamanan yang sangat tidak stabil. Menteri Luar Negeri Penny Wong mendesak warga Australia di Lebanon untuk segera meninggalkan negaranya selagi penerbangan komersial masih tersedia.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belanda menulis pada X mendesak warganya menghindari bepergian ke Lebanon dan mereka yang tinggal di negara itu untuk meninggalkan wilayah selama penerbangan komersial masih beroperasi.

Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengeluarkan peringatan larangan bepergian ke Lebanon kepada warga negaranya dan yang berada di negara itu untuk segera meninggalkan tempat sembari menekankan bahwa situasi di perbatasan Israel-Lebanon sangat rawan.

Hizbullah si Sekutu Hamas dan Musuh Israel Bahrain Desak PBB Keluarkan Resolusi Gencatan Senjata di Lebanon

Selain itu, ada Kanada, Makedonia Utara dan Kuwait yang melarang warganya bepergian ke Lebanon karena situasi keamanan di negara yang memburuk dan meminta mereka yang tinggal di sana untuk segera meninggalkan tempat.
Kedutaan Amerika Serikat di Beirut pada 5 Juni menyarankan warga negaranya yang berada di Lebanon untuk tidak bepergian ke wilayah sepanjang perbatasan Israel dan Suriah.

Selain AS, Inggris, Irlandia dan Yordania melarang warga negaranya bepergian ke Lebanon akibat situasi keamanan di negara itu yang memburuk di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dengan kelompok Hizbullah.

Sementara Duta Besar Rusia untuk Lebanon Alexander Rudakov meminta warga negaranya untuk menunggu hingga situasi kembali kondusif, menekankan bahwa saat ini "tidak ada alasan untuk merasa panik". 

Ia menambahkan bahwa misi diplomatik terus beroperasi secara normal dan mengambil tindakan pengamanan yang diperlukan bagi karyawannya. (ANT)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//