Indonesia Sepakati Perjanjian Keanekaragaman Hayati Laut Lepas

Dokumen Sekretaris Kabinet RI

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan sejumlah negara anggota PBB menyepakati perjanjian konservasi keanekaragaman hayati laut lepas. Perjanjian ini diharapkan akan menguntungkan Tanah Air karena punya garis pantai terpanjang di dunia.

"Setelah penandatanganan perjanjian ini, pemerintah Indonesia akan segera menuntaskan prosedur internal untuk ratifikasi dan menyiapkan rencana implementasinya," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan resminya, Kamis (21/9/2023).

Nasib Perempuan Afghanistan Kian Mengkhawatirkan, Ini Upaya Indonesia

Dokumen perjanjian tersebut dinamakan Agreement under UNCLOS on the Conservation and Sustainable Use of Marine Biological Diversity of Areas Beyond National Jurisdiction atau disingkat BBNJ Agreement. Kesepakatan ini akan mengatur konservasi keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional alias di laut lepas.

Menurut dia, dalam perjanjian ini akan melibatkan banyak negara di dunia. "Saya menandatangani Perjanjian BBNJ atas nama pemerintah Indonesia. Hari Rabu (20/9/2023) ini adalah hari pertama perjanjian open for signing, total untuk hari ini ada 70 negara," ujar Retno.

Indonesia patut bersyukur pembahasan perjanjian BBNJ bisa disahkan dalam rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di Amerika Serikat. Maklum, kata Retno, proses negosiasinya telah memakan waktu sekitar 20 tahun.

Indonesia-Kanada Bakal Tingkatkan Investasi dan Perdagangan, Ini Langkahnya

Ia mengatakan, "Indonesia terlibat aktif dalam negosiasi, dan secara konsisten menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang atas hak dan kewajiban setiap negara terhadap perairan internasional yang merupakan warisan bersama umat manusia."

Empat keuntungan

Bagi Indonesia, perjanjian BBNJ cukup penting dan akan sangat menguntungkan negara. Adapun beberapa alasannya yaitu

2.300 Meninggal dan 5.000 Orang Hilang Akibat Badai di Libya
  1. Indonesia adalah salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. 
  2. Potensi negara berkembang termasuk Indonesia akan bisa diperkuat untuk mendukung kerja sama peningkatan kapasitas alih teknologi, termasuk bioteknologi. 
  3. Bisa berkontribusi untuk pencapaian sustainable development goals (SDGs) melalui pelestarian ekosistem laut. 
  4. Perjanjian BBNJ akan meneguhkan UNCLOS 1982, terutama prinsip common heritage of mankind.

Retno mengatakan, "Apapun yang terjadi di laut lepas dan sekitarnya akan berdampak bagi Indonesia, karena laut adalah suatu ekosistem yang saling terhubung."

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//