Indonesia-Kanada Bakal Tingkatkan Investasi dan Perdagangan, Ini Langkahnya

Dokumen Twitter @Jokowi

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia-Kanada siap meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di sektor investasi dan perdagangan. Sekarang ini, sejumlah upaya sedang dilakukan mulai dari kemitraan strategis ASEAN-Kanada hingga mendorong aplikasi Indonesia di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

"Kami kemudian membahas soal kemitraan strategis ASEAN-Kanada yang akan segera diluncurkan dan berharap dapat segera ditindaklanjuti dengan hasil kerja sama yang konkret," kata Presiden Joko Widodo dalam cuitan di akun resminya, Rabu (6/9/2023).

Sebelumnya, Jokowi telah menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Pertemuan tersebut digelar di Istana Negara pada Selasa (5/9/2023) kemarin.

PM Kanada Justin Trudeau Umumkan Perceraiannya dari Sophie Gregoire

Perundingan ICA-CEPA

Menurut Jokowi, perdagangan Indonesia-Kanada terus mengalami pertumbuhan, bahkan kenaikannya mencapai 37 persen pada 2022 lalu. "Ini sudah melampaui nilai sebelum pandemi," kata Jokowi.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor-impor Indonesia-Kanada mencapai US$4,27 miliar. Dengan rincian, nilai ekspor Indonesia ke Kanada sebesar US$1,27 miliar dan perdagangan Indonesia dari Kanada sebesar US$3,00 miliar.

Di mana, produk ekspor utama berupa karet alam, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, pakaian atau jaket, dan kertas. Sedangkan produk impor Indonesia dari Kanada antara lain pupuk mineral, gandum dan meslin, serbuk kayu kimia, kedelai, serta serbuk kayu semi-kimia.

26 Jemaah Haji Indonesia Masih Dirawat di Arab Saudi

Untuk meningkatkan hubungan dagang, Indonesia dan Kanada juga sedang berupaya untuk menyelesaikan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Kanada atau Indonesian-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). "Indonesia mengharapkan penyelesaian Perundingan ICA-CEPA pada 2024 sesuai target yang disepakati bersama," ujar Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

Dorong Aplikasi OECD

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan, Kanada juga mendukung Indonesia untuk bergabuang dalam OECD. "PM Trudeau juga mengatakan dukungannya terhadap aplikasi Indonesia di dalam OECD dan tentunya juga akan bicara dengan anggota OECD lagi untuk memberikan konsiderasi atau pertimbangan yang positif,” jelasnya.

OECD merupakan organisasi kerja sama untuk pembangunan ekonomi yang didirikan pada 1961 dan bermarkas di Paris, Perancis. Pada tahun ini, Indonesia menyatakan tertarik untuk bergabung ke forum yang telah bekerja sama dengan 100 negara di sektor ekonomi, sosial, dan lingkungan tersebut.

Investasi di IKN

Retno menambahkan, Indonesia juga akan menawarkan sejumlah proyek strategis ke pemerintah Kanada melalui pendanaan dari Pension Fund. Di antaranya, untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan bandara hijau di Kalimantan Utara.

Ia menjelaskan, "Kedua pemimpin juga bicara mengenai pentingnya kerja sama untuk ketahanan pangan dan saat ini BUMN Indonesia sedang menjajaki kerja sama pengadaan potas dan juga joint venture dengan perusahaan Kanada dan Presiden sangat mengharapkan agar hal ini dapat segera terealisasi."

Poin Lengkap Kesepakatan ASEAN - Negara Pasifik

Indonesia juga membutuhkan dukungan Kanada untuk melaksanakan program hilirisasi mineral. Di mana, pemerintah mulai melakukan pembatasan ekspor bahan baku mineral untuk mendorong tumbuhnya hilirasi industri di Tanah Air.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//