Hizbullah Peringatkan Israel: Tidak Ada Tempat yang Aman dari Serangan

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah


FAKTA.COM, JAKARTA - Hizbullah telah menembakkan rentetan lebih dari selusin proyektil ke Israel utara pada hari Rabu (91/06/2024), sehari setelah Israel memperingatkan tentang "perang total" dengan kelompok militan yang didukung Iran tersebut.

Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang akan aman dari serangan kelompoknya, jika perang yang lebih luas dengan Israel meletus di Lebanon.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Nasrallah mengatakan bahwa target di Laut Mediterania akan dipertimbangkan.

"Musuh tahu betul bahwa kami telah mempersiapkan diri untuk yang terburuk, dan tidak ada tempat yang akan terhindar dari roket kami," kata Nasrallah dilansir dari Reuters.

"Israel harus menunggu kami di darat, laut, dan udara," tambahnya.

Nasrallah juga mengancam Siprus untuk pertama kalinya, dengan mengatakan Hizbullah dapat menganggapnya bagian dari perang, jika terus mengizinkan Israel menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer.

Hizbullah, sekutu Hamas, dan Israel telah saling tembak hampir setiap hari sejak perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.

"Sekitar 15 proyektil diidentifikasi dari Lebanon menuju wilayah Kiryat Shmona, beberapa di antaranya dicegat oleh barisan pertahanan udara IDF (tentara)," kata militer dalam sebuah pernyataan.

"Artileri IDF menyerang sumber tembakan,” katanya, seraya menambahkan tembakan yang datang tidak menimbulkan korban.

Militer mengatakan pesawat tempurnya juga menyerang struktur militer Hizbullah di wilayah Tyre dan infrastruktur di Khiam di Lebanon.

Hizbullah mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menembakkan puluhan roket Katyusha dan peluru artileri ke barak di Kiryat Shmona di Israel utara sebagai balasan atas serangan Israel di Yarun dan Khiam.

Bentrokan hari Rabu terjadi sehari setelah militer Israel mengatakan telah menyetujui rencana operasional untuk serangan di Lebanon.

"Sebagai bagian dari penilaian situasional, rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Persetujuan itu datang ketika Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz memperingatkan Hizbullah pada hari Selasa bahwa mereka akan dihancurkan jika terjadi perang total antara keduanya.

"Kami sudah sangat dekat dengan saat ketika kami akan memutuskan untuk mengubah aturan permainan melawan Hizbullah dan Lebanon," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Dalam perang total, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan terpukul keras."

Balas dendam terbaru terjadi ketika utusan presiden AS Amos Hochstein mengunjungi Israel dan Lebanon minggu ini, menyerukan de-eskalasi mendesak di perbatasan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//