Gunung Berapi di Rusia Erupsi, Usai Gempa Magnitudo 7,0

Gunung di Rusia erupsi. (Ilustrasi)

FAKTA.COM, Jakarta - Sebuah gunung berapi di dekat pangkalan angkatan laut utama di pantai timur Rusia meletus Minggu (18/8/2024) dini hari.

Letusan gunung terjadi setelah gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter melanda Pasifik sekitar 63 mil jauhnya, menurut media milik pemerintah Rusia. 

Gempa tersebut sempat memicu peringatan "kode merah" bagi pesawat, dilansir di CBS News, Senin (19/8/2024).

Gunung berapi Shiveluch memuntahkan kolom abu setinggi 5 mil di atas permukaan laut dan melepaskan semburan lava, kantor berita Tass melaporkan Minggu pagi. Kantor mengutip para ilmuwan dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Cabang Timur Jauh dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Gunung berapi tersebut berjarak sekitar 280 mil dari Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir dengan lebih dari 181.000 penduduk di wilayah timur Rusia, Kamchatka. Kota tersebut dikelilingi oleh gunung berapi dan terletak di seberang teluk dari pangkalan kapal selam penting Rusia.

Begini Tips Antisipasi Gempa Megathrust Ala BMKG

Gunung berapi Ebeko yang terletak di Kepulauan Kuril juga memuntahkan abu setinggi 1,5 mil, kata lembaga tersebut. Lembaga tersebut tidak secara eksplisit mengatakan apakah gempa bumi tersebut memicu letusan.

Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka melaporkan, Peringatan awan abu "kode merah" sempat membuat semua pesawat di area tersebut waspada. Laporan terpisah pada hari Minggu yang dimuat oleh Tass mengatakan bahwa tidak ada penerbangan komersial yang terganggu dan tidak ada kerusakan pada infrastruktur penerbangan.

Survei Geologi AS mengatakan gempa bumi tersebut terjadi 18 mil di bawah permukaan Samudra Pasifik. Episentrumnya sekitar 63 mil di sebelah timur Petropavlovsk-Kamchatsky. Gempa tersebut memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut.

Gempa 6,3 SR Guncang Taiwan, Diprediksi Ada Susulan Besar dalam 3 Hari

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik milik Badan Cuaca Nasional AS di Honolulu awalnya memperingatkan bahwa gelombang tsunami yang berbahaya mungkin terjadi di pantai dalam jarak 300 mil (480 kilometer) dari pusat gempa, tetapi kemudian mengumumkan bahwa ancaman tersebut telah berakhir.

Pusat tersebut mengatakan fluktuasi permukaan laut yang kecil dapat terjadi di beberapa wilayah pesisir dekat lokasi gempa selama beberapa jam.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//