Bukan Main, Pria Rusia Ini Dapat Jodoh dari ChatGPT

Seseorang menggunakan ChatGPT. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta – Seorang pria dari Rusia menghebohkan warganet karena menggunakan ChatGPT untuk cari jodoh.

Dikutip dari Oddity Central, Rabu (7/2/2024), lelaki bernama Alexander Zhadan menggegerkan publik setelah menggunakan ChatGPT untuk menyaring ribuan profil wanita di aplikasi kencan online. Zhadan juga menggunakan tips dari AI untuk menemukan pacar yang sempurna.

Ini berawal dari pengalaman buruk Zhadan ketika menggunakan aplikasi kencan online seperti Tinder. Setelah swipe kiri dan swipe kanan, dia menemukan calon pacar. Sayangnya, orang yang diajak ngobrol itu menghilang begitu saja.

Teknologi AI Disalahgunakan, Kota Ini Didenda Rp856 Juta

Pria berusia 23 tahun ini berpikir cara konvensional itu akan membuang waktu. Setelah “berkenalan” dengan teknologi AI, Zhadan berpikir apakah kecerdasan artifisial ini bisa membantunya mencari jodoh secara lebih efisien di aplikasi kencan online.

Butuh 120 Jam Latih AI

Zhadan meminta ChatGPT untuk menelusuri 5.239 profil wanita. Ia juga meminta AI untuk memfilter profil-profil itu berdasarkan banyak kategori, seperti profil kurang dari dua foto, pernyataan pro perang, agama, serta foto yang terlalu terbuka. Pria asal Rusia ini menganggap proses ini penting karena tidak akan makan banyak waktu.

DALL-E 3 Permudah Pengguna Buat Gambar Melalui ChatGPT

Dia melatih ChatGPT untuk berkomunikasi dengan kandidat yang "tersisa". Dalam sebuah wawancara dengan Settlers Media, Zhadan memerlukan 120 jam agar teknologi itu bisa membuatnya puas dalam mencari jodoh. Misalnya, menyiapkan topik pembicaraan dengan sang wanita.

Zhadan mengaku teknologi itu membantunya untuk menjalankan 12 kencan dengan pasangan terbaik yang ditemukan, termasuk dengan Karina, calon pengantinnya. Malah, produk AI ini juga memberikan “petuah” untuk kencan, seperti saran membahas masa kecil, orang tua, bahkan value selama berkencan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cocok setiap kandidat untuk hubungan jangka panjang.

Rogoh Kocek Rp22 Juta

Teknologi AI Turut Digunakan untuk Wisata Halal

Zhadan menegaskan tetap memegang kendali atas proses seleksi jodoh meskipun dibantu oleh AI. Dia memasukkan review setiap kencan, seperti percakapan, ke database. Lalu, memutuskan apakah lanjut berkencan atau tidak.

“Kita tak boleh melupakan interaksi emosional. Saat bertemu, saya sendiri sudah terlibat dan menilai apakah gadis itu cocok atau tidak,” kata dia.

Selain menghabiskan waktu 120 jam, Zhadan juga merogoh kocek US$1.432 (Rp22,46 juta) untuk biaya API. Dia merasa teknologi ChatGPT bisa menghemat waktu dan uang untuk mencari jodoh.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//