Seret Nawawi dan Asep Guntur, Firli Sebut Karyoto Ancam Pimpinan KPK

FAKTA.COM, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Karyoto disebut melakukan pengancaman terhadap jajaran petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dibeberkan oleh Firli Bahuri melalui tim kuasa hukumnya, saat pembacaan replik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).

Karyoto diduga melakukan intervensi dalam kasus dugaan korupsi di Dirjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Salah satu pihak yang dibidik adalah pengusaha bernama Muhammad Suryo.

Pengacara Firli, Ian Kurnia menyebut, ketika mengetahui Suryo masuk terlibat dalam korupsi tersebut, Karyoto langsung menelepon Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu.

Kala itu, Karyoto mengancam bakal menersangkakan pimpinan KPK jika orang yang disebut-sebut sebagai sahabat karibnya ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.

"Kapolda menelpon Direktur Penyidikan KPK RI, dengan marah serta memberikan ancaman, apabila Muhammad Suryo dijadikan tersangka maka akan ada Pimpinan KPK RI yang akan menjadi tersangka juga," jelas Firli dalam nota repliknya, dikutip Kamis (14/12/2023).

Karyoto juga disebut melakukan cara lain agar KPK tidak mengembangkan kasus korupsi DJKA. Setelah dari Direktur Penyidikan, jenderal bintang 2 tersebut diduga mengancam pimpinan lain.

Nama yang disebut dapat ancaman Karyoto adalah Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango. Nawawi yang mengetahui

"Pada 21 Agustus 2023, Kapolda Metro Jaya mendatangi Nawawi Pomolango dan menyampaikan kata-kata: “...jangan mentersangkakan Suryo kalo Suryo ditersangkakan, maka Pak Ketua akan ditersangkakan”. Hal ini disampaikan oleh Nawawi Pomolango kepada Alexander Marwata," kata Ian.

Sekadar informasi, Firli Bahuri mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan setelah ditetapkan sebagai tersangka pemerasan oleh Polda Metro Jaya.

Firli ditetapkan sebagai tersangka pemerasan kepada eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) 22 November 2023 lalu.