Breaking News: Menteri Pertanian Resign

FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024. Pengunduran tersebut ia sampaikan langsung kepada Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Kamis 5 Oktober 2023.

"Saya sore ini datang meminta waktu Bapak Presiden dan diberi kesempatan melalui Mensetneg Pak Praktik untuk menyampaikan usul dan pengunduran diri saya sebagai menteri," kata Yasin

Tanpa basa-basi ia mengatakan jika alasannya mundur adalah menyangkut proses hukum yang sedang ia hadapi perlu penangangan secara serius. Ia berharap, sebelum adanya status kepastian hukum publik untuk tidak menghakimi dirinya.

"Biarkan proses hukum berlangsung dengan baik dan saya siap hadapi."

Yasin menambahkan, ia cukup kelalehan pasca lawatannya keliling Eropa, salah satunya ke Roma, Italia, yang mana ia mewakili Presiden Joko Widodo untuk menerima penghargaan dunia terkait pengendalian hama penyakit unggas maupun hewan besar.

"Saya berikan presentasi itu di depan semua megara yang ada atas nama presiden," paparnya.

Persoalan pengunduran dirinya sebagai pembantu presiden, ia dengan tegas mengatakan jika harga dirinya lebih tinggi ketimbang pangkat atau jabatan. Selain itu, ia siap menghadapi semua tanggungannya jia memang terbukti bersalah.

"dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa urus rakyat. Dan saya berharap nasihat2 orang tua saya, nasihat budaya saya dari sana, kalau berani berbuat berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab."

Pratikno menanggapi kunjungan Syahrul dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Ia membenarkan jika Syahrul menyampaikan surat kepada Presiden Jokowi yang berisi pengunduran diri sebagai menteri pertanian.

"Baru kami terima dan segera akan saya laporkan kepada bapak presiden." kata Pratikno.

Pratikno mengungkap jika dalam waktu dekat ia menunggu arahan Jokowi untuk kemudian segera diterbitkan keputusan presiden atas pemberhentian itu yang akan berdampak pada pencarian orang baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Syahrul.

Berdasarkan temuan KPK pada perkara sebelumnya, penempatan pegawai dalam sebuah jabatan sering dijadikan praktik yang melanggar hukum seperti jual beli jabatan, nepotisme hingga pemerasan. Ali sendir enggan membeberkan detail lebih jauh terkait perkara yang membuat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di panggil pekan ini.

"Kementerian Pertanian jadi 10 besar kementerian yang mengelola anggaran di atas Rp10 triliun," ungkap Ali.

Dalam kasus ini KPK telah menemukan tiga cabang dugaan korupsi di, yang mana saat ini pihaknya baru menyelidiki dugaan korupsi untuk klaster pertama. Pada prosesnya, KPK telah memeriksa puluhan pihak terkait untuk dimintai keterangan, termasuk menteri pertanian yang berasal dari Partai NasDem tersebut.

KPK rampung memeriksa Mentan Syahrul pada Senin (19/6/23), saat itu Syahrul keluar Gedung KPK sekitar pukul 13.00 WIB tanpa memberikan keterangan detail kepada awak media. Menteri dari Partai NasDem tersebut mengungkap jika dia ditanya sejumlah pertanyaan terkait perkara yang tengah diusut KPK tersebut.

"Saya kooperatif diperiksa, sudah saya jawab. Tanya saja ke KPK (soal perkara)," ungkap Syahrul.

Meskipun menolak untuk menanggapi kasus yang menimpa kementerian yang ia pimpin, Syahrul memastikan akan tetap kooperatif terkait proses hukum termasuk jika KPK kembali memanggilnya. Sebelumnya ia mengakui jika sebelumnya KPK telah dua kali melakukan pemanggilan terhadapnya, namun ia berhalangan hadir lantaran menghadiri kegiatan negara.