'Lagu Lama Kaset Baru' Dalih Coldplay Cuma Konser Sehari

Coldplay saat konser di Itali, Desember 2019. (foto: Shuterstock)

FAKTA.COM, Jakarta - Kehadiran Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 disambut dengan sangat antusias. Gelaran konser akbar ini pun dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang mampu menampung 100.000 orang.

Gelaran konser yang awalnya disambut sangat meriah di tanah air, sedikit terganggu dengan munculnya jadwal Chris Martin Cs bermain selama enam hari di National Stadium Singapura. Hal itu jelas membuka ruang perdebatan, lantaran publik Indonesia ramai meminta Coldplay untuk bisa bermain di dua hari, namun kemungkinan itu sirna. Mereka tetap memutuskan untuk bermain hanya satu hari di Indonesia.

Konser di Singapura akan digelar pada 23, 24, 26, 27, 30, dan 31 Januari 2024 di Singapore National Stadium, dengan harga tiket yang berada di bawah harga tiket konser di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut masalah perizinan menjadi kendala utama Coldplay hanya bisa konser satu hari di Jakarta, sementara di negara tetangga bisa berhari-hari. Masalah perizinan menjadi sebuah cerita lama yang selalu terulang, dalam banyak hal termasuk gelaran konser, ibarat lagu lama kaset baru.

"Salah satu pertimbangan kenapa Coldplay hanya memilih satu hari di sini dan lebih dari satu hari di negara lain itu karena faktor salah satunya perizinan," kata Sandiaga di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (1/8).

5 Makanan Berdampak Buruk Pada Kesehatan Mental

Izin yang dimaksud, menurut Sandiaga adalah terkait kemudahan perizinan, waktu perizinan dan juga biaya dari perizinan tersebut. Coldplay sebelumnya memastikan hanya akan menggelar konser Music of the Spheres World Tour di Jakarta selama satu hari, yakni pada 15 November 2023.

Sementara itu, Coldplay menggelar enam hari untuk rangkaian tur yang sama di Singapura pada Januari 2024, serta dua hari di Manila, Filipina, juga Bangkok, Thailand. Padahal, menurut layanan jasa streaming Spotify, Indonesia jadi negara dengan jumlah pendengan Coldplay terbanyak dengan rata-rata pendengan 1,6 juta pendengar per bulan.

"Ini yang dikeluhkan oleh para penyelenggara kegiatan events organizer, karena ada yang izinnya itu baru keluar beberapa jam sebelum event dilaksanakan. Jadi ini banyak menimbulkan ketidakpastian," kata Sandiaga.

Menghadapi masalah perizinan tersebut, Sandiaga mengatakan pemerintah bakal mengubah sistem perizinan secara digital mulai September untuk proyek pilot dengan harapan bisa mempermudah perizinan acara di Indonesia.

Menurut Sandiaga, digitalisasi perizinan acara ini bisa membuat proses menjadi lebih efisien, yakni izin bisa keluar 14 hari sebelum acara level nasional digelar dan 21 hari untuk acara level internasional. Proses yang lebih cepat itu dianggap Sandiaga bisa menambah nilai tambah ekonomi mencapai Rp17 triliun dari 3.000 acara yang bisa digelar di Indonesia dalam setahun.

Sejak dahulu kala, perihal perizinan ibarat 'lagu lama kaset baru'.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//