Yield SBN Tinggi Bikin Bank Malas Salurkan Kredit?

Ilustrasi. (Dokumen Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Kalangan perbankan masih mendominasi kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN). Per 26 Agustus 2024, nilainya Rp1.125,42 triliun.

Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan itu menunjukkan, jumlah tersebut setara dengan 19,7% dari total SBN yang dapat diperdagangkan Rp5.870,97 triliun.

Kondisi itu ternyata dinilai Ekonom Senior Faisal Basri bisa membuat perbankan lebih senang menghimpun uangnya dalam bentuk SBN, alih-alih menyalurkan kredit kepada masyarakat.

“Yang paling rajin kedua membeli surat utang pemerintah (adalah) bank—ngapain kasih kredit ke rakyat,” ujar Faisal, belum lama ini.

Di sisi lain, dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2025, asumsi yield SBN tenor 10 tahun ditetapkan sebesar 7,1%.

Dalam Rapat Paripurna DPR Bersama Pemerintah, Selasa (27/8/2024), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan terkait penetapan angka tersebut.

“Kondisi Amerika Serikat dengan defisit anggaran yang sangat besar akan mendorong penerbitan surat berharga yang cukup besar. Ini berpotensi akan menahan yield US Treasury yang akan berimbas pada surat berharga negara berkembang, terutama Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani Singgung Kondisi AS soal Penetapan Yield SBN dalam Asumsi Makro 2025

Atas asumsi itu, ada kekhawatiran bahwa jika angka asumsi tersebut benar terealisasikan, maka bank lebih suka menyimpan uang dalam bentuk SBN, dibanding menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Namun Ekonom UPN Veteran Jakarta, Aswin Rivai menyampaikan, jika dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya, angka asumsi tersebut relatif tidak jauh berbeda, yaitu sekitar 6,6%.

Dengan rata-rata yield SBN di angka tersebut, Aswin mengatakan performa penyaluran kredit masih cukup bagus.

“Pertumbuhan kredit bank bulan Juli sebesar 11,6%, angka tersebut naik dari pertumbuhan di bulan sebelumnya, yaitu 11,4%,” kata Aswin kepada Fakta.com, Selasa (28/8/2024).

Wih! Pemerintah Rilis Surat Utang dengan Tenor 40 Tahun

Di samping itu, di tengah kebutuhan pembiayaan defisit fiskal AS, asumsi tingkat yield SBN masih lebih kompetitif.

“US Treasury bills 10 tahun sekarang yield-nya 3,84%, jadi masih lebih menarik SBN yang (asumsi) yield-nya 7,1%—masih lebih kompetitif,” pungkas Aswin.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//