Wamenkeu: Maklon Adalah Gig Economy, Contohnya Ojol

Freepik

FAKTA.COM, Jakarta - Di tengah kemajuan zaman dengan penggunaan alat teknologi yang makin masif dan canggih, model strategi bisnis pun ikut beradaptasi. Ruang-ruang ekonomi kini tak melulu statis dengan model strategi antara pemilik modal dan pekerja. Bahkan, model bisnis kemitraan, seperti maklon, saat ini kian digandrungi.

Maklon (masyarakat umum biasa membacanya maklun, red) adalah kegiatan ekonomi berbasis kemitraan. Melalui sebuah perjanjian, perusahaan besar akan memberikan permintaan memproduksi barang dengan spesifikasi tertentu kepada suatu kelompok atau seseorang sebagai penyedia jasa maklon untuk memproduksi barang tersebut.

Dulunya Supir Angkot, Pria Indonesia Ini Jadi Orang Terkaya ke-25 Dunia

Menurut Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara, maklon merupakan salah satu gambaran dari Gig Economy dan Sharing Economy yang kini banyak dijalankan dunia bisnis. Tumbuhnya industri maklon, kata dia, menjadi tanda bahwa aktivitas ekonomi masyarakat terus bergerak membuka ruang-ruang kegiatan ekonomi baru untuk beradaptasi dengan zaman.

"Industri maklon menjadi industri yang berkembang pesat karena ini memang industri yang berbasiskan kreativitas," kata Wamenkeu dalam acara Grab Business Forum 2024, Selasa (15/4/2024), di Jakarta.

Suhasil mencontohkan pola kemitraan sewa jasa transportasi online seperti ojek online atau taksi online. Menurutnya, model kemitraan yang dilakukan penyedia aplikasi dan penyedia jasa sekaligus pengemudi transportasi online sama dengan maklon. "Menurut saya fenomenanya sama," kata Suahasil.

OJK Cabut Izin Usaha Manajer Investasi Milik Yusuf Mansur

Suahasil menjelaskan lebih lanjut mengapa kemitraan transportasi online mirip dengan jasa maklon. Menurutnya, penyedia layanan atau perusahaan transportasi online kini tidak perlu memiliki aset mobil atau motor sebagai alat produksi utama. Mereka justru diharuskan membangun kerja sama dengan pihak lain untuk menyediakan jasa angkutan.

Sebagai platform perantara atau intermediary, perusahaan transportasi online hanya diwajibkan menghubungkan demand side yakni penumpang, dengan supply side yakni pengemudi. Selain itu, mereka juga bisa menghubungkan konsumen dengan sumber kebutuhan lainnya yang banyak digerakkan UMKM di sektor riil.

Cabut Izin Usaha TaniFund, OJK Limpahkan Kasus Pidana ke Aparat Hukum

Menurutnya, digitalisasi teknologi dan informasi semacam inilah yang kemudian menciptakan ruang-ruang pertumbuhan ekonomi baru. Wamenkeu pun menekankan pentingnya mengupayakan pencarian ruang-ruang ekonomi baru lainnya ke depan.

Cohtohnya, lanjut Wamenkeu, ekonomi hijau. Ini merupakan salah satu yang harus menjadi fokus pemerintah ke depannya. Pasalnya, Indonesia sudah punyadua janji pada dunia yaitu mencapai Nationally Determined Contributions dan Net Zero Emission.

"Sektor yang besar dalam menghasilkan emisi karbon yakni pembangkit tenaga listrik, sudah mulai diturunkan dengan transisi green energy. Sementara sektor lain yang juga mengeluarkan emisi karbon adalah transportasi karena menggunakan fossil fuel," kata Suahasil.

Dana Mengendap Ekonomi Mandek, Kemenkeu Ingatkan Daerah Percepat Belanja

Karenanya, beliau juga mendorong agar dunia transportasi online untuk terus berupaya dan berinovasi mengalihkan penggunaan fossil fuel ke green energy, salah satunya dengan banyak menggunakan alat transportasi berbasis energi listrik.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//