Tingkat Kemiskinan Capai Level Terendah dalam Satu Dekade? Begini Fakta dan Datanya

Ilustrasi. (Dokumen Kemensos)

FAKTA.COM, Jakarta - Ada fakta-fakta baru dari data jumlah dan persentase kemiskanan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal bulan ini. Salah satunya terkait angka terendah dalam satu dekade terakhir.

Ternyata, fakta sebenarnya bukan dari sisi jumlah masyarakat miskin. Melainkan, dari persentasenya terhadap total jumlah penduduk Indonesia.

Secara rinci, data BPS menunjukkan, jumlah masyarakat miskin mencapai 25,22 juta orang per Maret 2024. Sementara, persentasenya 9,03%.

Dari sisi jumlah, sebenarnya angka terendah terjadi pada Maret 2019 sebanyak 24,78 juta orang. Dengan begitu, jumlah masyarakat miskin masih naik-turun dan pernah mencapai angka tertinggi 28,59 juta pada Maret 2015.

Adapun dari sisi persentase, angka per Maret 2024 menjadi yang terendah dalam satu dekade. Sebelum periode ini, persentase tingkat kemiskinan terendah ada pada September 2019 sebesar 9,22%.

Sebelumnya, Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi menyampaikan, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebanyak 25,22 juta orang, atau turun 2,62% dibandingkan Maret 2023 yang sebanyak 25,9 juta orang.

"Berdasarkan wilayah, penurunan tingkat kemiskinan terjadi di perkotaan maupun pedesaan, dengan penurunan di pedesaan lebih besar daripada perkotaan," kata Imam, Senin (1/7/2024).

25,22 Juta Orang Indonesia Masih Miskin, Apa Kabar Indonesia Emas?

Imam menjelaskan, tingkat kemiskinan di pedesaan turun sebesar 43 basis poin, sementara di perkotaan turun sebesar 20 basis poin.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu menilai, penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 ditopang oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial pemerintah. Khususnya, kata dia, dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.

Tekan Angka Kemiskinan, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp513 Triliun

Febrio pun meyakini, penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global.

"Pemerintah akan terus berkomitmen menjaga stabilitas inflasi sehingga dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang selanjutnya dapat mengakselerasi penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," ujar Febrio, Selasa (2/2/2024).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//