Penyediaan Listrik Mau Pakai Nuklir, Masyarakat Perlu Khawatir?

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). (Dokumen Ditjen EBTKE Kementerian ESDM)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasukkan opsi nuklir dalam rencana penyediaan tenaga listrik. Ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendiversifikasi sumber energi dan pengurangan emisi karbon.

Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Jisman P. Hutajulu, Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya energi memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi pada level global.

"Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) akan menjadi bagian integral dari strategi energi untuk memasukkan energi nuklir ke dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)," kata Jisman yang dipublikasikan Kementerian ESDM, Kamis (1/8/2024).

Namun Jisman melihat ada tantangan utama untuk mewujudkan rencana itu. Dalam hal ini, persepsi dan penerimaan publik terhadap energi nuklir.

Bertemu Vladimir Putin, Prabowo Tertarik Kerja Sama Energi Nuklir

Untuk itu Jisman menyebut, edukasi dan sosialisasi yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mengubah pandangan masyarakat dan membangun kepercayaan terhadap keamanan dan manfaat teknologi ini.

"Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang keuntungan dan keselamatan penggunaan energi nuklir, serta langkah-langkah mitigasi risiko yang telah diterapkan," ucap Jisman.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menyampaikan ketertarikannya untuk menggarap energi nuklir saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, Rusia, Rabu (31/7/2024).

Dalam pertemuan yang berlangsung terbuka selama kurang lebih 30 menit, Prabowo menyampaikan ke Putin, ketahanan energi merupakan salah satu prioritas kerjanya nanti.

Perdagangan Karbon Listrik Dinilai Dapat Kurangi Emisi Secara Signifikan

Terutama, lanjut Prabowo, setelah dia dilantik dan resmi menjabat sebagai Presiden RI Periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.

"Di sektor energi nuklir, saya membahas ini dengan beberapa institusi terkait (di Rusia) kemungkinan kita bekerja sama pada bidang (membangun, red.) reaktor modular dan reaktor utama,” kata Menhan Prabowo ke Presiden Putin, sebagaimana diberitakan Antara atas siaran sejumlah stasiun TV asing yang meliput di Kremlin.

Adapun reaktor nuklir merupakan salah satu komponen penting dalam pembangkit listrik tenaga nuklir. Rusia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang kebutuhan listriknya dipasok dari nuklir.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//