Pembiayaan Utang APBN Jalan Terus, dari SBSN Bertambah Rp7,18 Triliun

Ilustrasi. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah tak henti-hentinya menambah sejumlah utang melalui penerbitan surat berharga negara (SBN). Memasuki semester II-2024, pembiayaan utang untuk APBN itu bertambah Rp7,18 triliun.

Angka itu datang dari hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) untuk tujuh seri yang berlangsung Selasa (2/2/2024). Mengutip keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, tujuh seri yang dilelang tersebut antara lain SPNS20012025, SPNS01042025, PBS032, PBS030, PBSG001, PBS004, dan PBS038.

Dalam lelang melalui sistem lelang Bank Indonesia itu, pemerintah sebenarnya mencatat total penawaran Rp17,99 triliun. Sebagian besar atau mencapai Rp5,32 triliun masuk ke seri PBS038.

Erick Thohir Tiba-tiba Bicara Rasio Utang RI, Ada Pesan Tersembunyi?

Namun sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang SBSN, Menteri Keuangan menetapkan hasil Rp7,18 triliun. Dari catatan ini, PBS038 masih mencatat nilai nominal terbesar atau mencapai Rp4,15 triliun.

Meski begitu, total penarikan utang dari SBSN ini jauh dari target indikatif yang telah ditetapkan sebelumnya Rp11 triliun.

Utang LN Pemerintah dan Swasta Turun, Milik BI Malah Meninggi

Sebagai tambahan informasi, pemerintah telah mencatat pembiayaan utang Rp132,16 triliun hingga 31 Mei 2024. Angka tersebut berasal dari SBN Rp141,64 triliun setelah dikurangi pembayaran pinjaman Rp9,48 triliun.

Adapun secara akumulasi hingga periode tersebut, SBN masih mendominasi total utang pemerintah yang mencapai Rp8.353,02 triliun. Di sini, porsi utang SBN mencapai Rp7.347,5 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//