Masyarakat Jarang Jajan Jelang Pemilu, Fenomena Apa?

Oleh Andry Winanto - fakta.com
13 Februari 2024 15:20 WIB
Ilustrasi (Foto: Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengonfirmasi bahwa telah terjadi tren penurunan rasio konsumsi pada kelompok masyarakat berpendapatan atas, atau penghasilan lebih dari Rp5 juta.

Pada Januari 2024, masyarakat kelompok ini mencatatkan rasio konsumsi sebesar 66,1% atau turun 5,1% dari posisi Desember 2023 yang berada pada angka 71,2%

Dalam catatan Bank Indonesia, kelompok masyarakat berpenghasilan lebih dari Rp5 juta itu diketahui lebih memilih untuk mengalihkan dananya ke dalam bentuk simpanan.

Tercatat, pada Desember 2023 rasio tabungan mereka berada pada angka 16,7%. Sebulan kemudian, rasio tersebut naik menjadi 19,3%.

BI: Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Meningkat Jelang Pemilu

“Porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada hampir seluruh tingkat pengeluaran, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan,” kata Bank Indonesia dalam risalahnya hari ini, Selasa (13/2/2024).

Fenomena semakin iritnya kelompok masyarakat menengah dan atas sebenarnya telah terdeteksi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar menyebut, indikasi itu nampak pada perlambatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang mewah. Kemudian, tergambar pula dari melandainya angkutan udara dan penurunan penjualan mobil.

"Di sisi lain, simpanan berjangka tercatat mengalami kenaikan," ujar Amalia kepada awak media ketika menggelar konferensi pers awal Februari.

Lepas dari Suspensi, Saham Happy Hapsoro dan Tommy Soeharto Amblas Berjamaah

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui bahwa konsumsi masyarakat mengalami perlambatan. Menurut dia, hal itu tidak lepas dari kondisi dalam negeri yang tengah bersiap menghadapi pemilu. 

"Ini memang ada kaitannya dengan (tahun) politik (2024)," tutur dia.

Guna menangkal hal tersebut, pemerintah mau tidak mau berupaya untuk menghadirkan kepastian guna mendorong konsumsi dapat lebih baik lagi di awal tahun ini. 

"Kita akan terus menentukan kepercayaan dan kepastian. Sebab, biasanya mereka akan less spending (mengurangi pengeluaran) apabila merasa ke depan itu akan tidak pasti. Ini yang lalu membuat mereka menabung. Oleh karena itu kepastian menjadi penting," tutur dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//