Masalah Pengangguran, Indonesia Juaranya

Ilustrasi. (Dokumen Pemkot Surabaya)

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia berhasil mempertahankan posisi pertama negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara. Fakta itu tertuang dalam laporan World Economic Outlook April 2024, yang dirilis International Monetary Fund (IMF).

Adapun negara-negara Asia Tenggara yang berada dalam daftar itu adalah, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Brunei. Di antara negara-negara tersebut, tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,2%. 

Meski angkanya turun 0,1% secara tahunan, tetapi Indonesia masih bertengger di posisi pertama negara dengan pengangguran tertinggi dalam list tersebut.

Sementara itu, Filipina mencapai 5,1%, disusul oleh Malaysia dengan 3,5%, Vietnam 2,1%, Singapura 1,9%, dan Thailand 1,1%.

Jokowi tak Mau Kota di RI Banyak Pengangguran dan Gelandangan

Punya temuan yang serupa, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal ungkap penyerapan tenaga kerja Indonesia pasca pandemi Covid-19 belum maksimal. Hal tersebut ia paparkan pada Midyear Economic Review CORE Indonesia 2024, Selasa (23/7/2024).

“Kalau kita melihat jumlah absolut, orang yang menganggur terbuka di Februari 2024 masih lebih banyak dibandingkan dengan sebelum pandemi. Di Februari 2020 sebesar 6,9 juta orang, sedangkan di Februari 2024 7,2 juta orang,” tutur Faisal.

Meski secara persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus menurun, Faisal bilang hal tersebut karena ada peningkatan pekerja paruh waktu dan setengah menganggur, sedangkan orang yang bekerja penuh persentasenya justru mengalami penurunan.

“Meningkat jumlah orang yang setengah menganggur dan pekerja paruh waktu, mereka tidak termasuk pengangguran terbuka dan sebaliknya yang kerja fulltime turun sampai 65,6% saja,” kata Faisal menambahkan.

Potret Dunia Kerja di Indonesia: Pengangguran 7,2 Juta, Gaji Pekerja Rp3 Juta

Sementara itu, dalam Seminar Ekonomi Politik Nasional Universitas Islam Indonesia, Kamis (25/7/2024), Ekonom Senior, Faisal Basri juga menyoroti persoalan pengangguran di Indonesia. 

“Pengangguran kita memang sudah di bawah 5%, tetapi penciptaan lapangan pekerjaannya masih lebih banyak pekerja informal,” katanya.

Seperti diketahui, menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2024, 59,17% tenaga kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal.

Di samping itu, ia juga menyoroti tingginya pengangguran usia muda di Indonesia.

“Pengangguran usia muda tinggi sekali, 16% terakhir,” tutur Faisal.

Kabar Ketenagakerjaan Sepekan: Pengangguran Turun, Upah Naik

Dalam kesempatan itu, ia mengungkap kalau persoalan tersebut tidak dibenahi, Indonesia dapat terjerembab dalam kenestapaan.

Ia bahkan bilang, lebih dari 60% atau 2/3 rakyat Indonesia pengeluaran per harinya di bawah Rp30.000. 

“Jadi, walaupun kemiskinannya tinggal 9%, tapi hampir 2/3 hidupnya masih insecure, oleh karena itu harus ada transformasi,” kata Faisal menambahkan.

Meski begitu, ia tetap optimis asalkan ada transformasi besar, bukan sekadar transformasi gradual.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//