Global dalam Ketidakpastian, Tinggalkan Pinjol dan Siapkan Investasi

Program Merdeka dalam Memilih Investasi. (Tangkapan Layar Youtube Solusi BCA)

FAKTA.COM, Jakarta - Kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari penurunan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah, maraknya pinjaman online (pinjol), serta ketidakpastian pasar akibat situasi global. 

Melihat kondisi itu, President Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan keprihatinannya terkait penurunan daya beli di kalangan masyarakat menengah ke bawah. 

"Daya beli kelas menengah ke bawah menurun, ditambah dengan hilangnya bakar duit dari e-commerce yang kini mulai berkurang," kata Jahja melalui program BCA Merdeka dalam Memilih Investasi, Jumat (9/8/2024),

Fenomena pinjol yang semakin marak di masyarakat juga menjadi sorotan. Menurut Jahja, praktik gali lubang tutup lubang yang dilakukan banyak pengguna pinjol akhirnya memicu pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah.

Ada Golden Visa, WNA Makin Mudah Nabung dan Investasi di Indonesia

Ditambah masalah pengangguran yang semakin meningkat akibat sulitnya mencari pekerjaan dan memperoleh pendapatan

"Pinjol bertebaran di mana-mana, gali lubang tutup lubang, sehingga pengawasan pinjol harus diperketat," tambahnya.

Di sisi lain, Head of Research and Portfolio Manager BCA Sekuritas, Kemal Razindyaswara, menyoroti pentingnya persiapan mental menghadapi ketidakpastian pasar yang dipicu oleh faktor geopolitik, pemilu Amerika Serikat, dan kondisi ekonomi global. 

"Dari segi mental, kita harus siap menghadapi ketidakpastian di pasar. Pentingnya diversifikasi aset akan membantu mengelola volatilitas, dan kita harus yakin bahwa kita memiliki prospek yang relatif positif dalam jangka panjang," kata Kemal.

Influencer Terlibat Investasi Bodong, Apa Tindakan OJK?

Ia juga memberikan tip penting bagi nasabah untuk mulai berinvestasi, khususnya di reksa dana atau melalui manajer investasi, mengingat pasar yang semakin volatile. 

"Saat bunga tinggi, kecenderungan pasar sulit, dan return investasi juga kalah dengan cash. Namun, dengan bank sentral Amerika yang cenderung menurunkan suku bunga, paruh kedua tahun ini adalah waktu yang tepat untuk kembali ke pasar," kata Kemal menjelaskan. 

Kemal menekankan bahwa time in the market lebih penting daripada timing the market yang berarti penting untuk tetap berada di pasar daripada mencoba memprediksi kapan waktu terbaik untuk masuk. 

Dengan meninggalkan pinjol, meningkatkan strategi investasi yang tepat, dan persiapan mental yang matang, investor dapat mengelola risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di tengah ketidakpastian ini.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//