Coldplay, Pinjam Seratus dan Fenomena Utang Indonesia

Foto: Instagram @coldplay

FAKTA.COM, Jakarta - Hari Selasa ujian fisika. Giat belajar biar lulus. Apa kabar Kota Jakarta? Boleh dong pinjam seratus. 

Demikian bait pantun yang dilontarkan oleh Chris Martin, vokalis Coldplay, ketika super grup asal London, Britania Raya itu menggelar konser di Gelora Bung Karno Jakarta pada Rabu malam (15/11/2023).

Sontak penggalan sajak tersebut mendapat riuh sorak dari para penonton yang hadir. Bagaimana tidak Chris Martin dengan cukup pandai masuk ke dalam psikologis penggemarnya melalui idiom urban yang populer.

Sejatinya, Chris Martin bukanlah yang pertama yang melontarkan candaan itu. Sejumlah pembalap MotoGP juga sempat melontarkan gurauan yang serupa ketika mengikuti rangkaian balap di Sirkuit Mandalika Oktober lalu.

Asing Lepas SBN, Rasio Utang Luar Negeri ke PDB jadi 28,9 Persen

Sederet nama beken seperti Fabio Quartararo, Maverick Vinales, hingga Francesco "Pecco" Bagnaia diketahui pernah ‘terjangkit’ pinjam dulu seratus. 

Kultur lokal yang mulai mendunia itu seolah-olah menggambarkan cara Indonesia butuh ‘bensin’ agar tetap bisa melanjutkan roda pembangunan. Ini pula tecermin dari instrumen keuangan negara (APBN) yang saban tahun ditetapkan defisit demi mengakselerasi pertumbuhan.

Berdasarkan informasi yang dilansir oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), diketahui jika posisi utang pemerintah sampai dengan akhir September 2023 adalah sebesar Rp7.891,61 triliun. Angka itu setara dengan 37,95% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Apakah utang ini besar? Banget!

Akan tetapi, jumlah itu tergolong aman karena Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Beleid tersebut mengamanatkan rasio utang tidak boleh melebihi batas 60% dari PDB.

Artinya, pemerintah berhasil menjaga porsi pengeluaran tidak lebih besar dari nilai produktivitas yang dihasilkan.

Hal tersebut diperkuat oleh laporan Bank Indonesia (BI) pada tengah pekan ini yang menyatakan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III 2023 adalah sebesar US$393,7 miliar atau 28,9% PDB. 

Surat Utang Negara Masih Laris, Penawaran Masuk Capai Rp33,68 T

Level tersebut menurun jika dibandingkan dengan kuartal II 2023 yang sebesar US$396,5 miliar setara 29,3%. Asal tahu saja, ULN Indonesia terdiri dari utang publik (pemerintah dan BI) serta utang sektor swasta/privat.

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Erwin memastikan, peran utang luar negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan.

“ULN akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” tutur dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//