Ada Fenomena Makan Tabungan, Apa Kabar Kesejahteraan Masyarakat?

FAKTA.COM, Jakarta - Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2024 sebesar 5,11%. Namun, apakah pertumbuhan tersebut menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat?

Ekonom Senior, Faisal Basri mengungkap fakta lain di balik catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Non Bank Financial Forum Infobank Media Group 2024, Jumat (26/7/2024). 

Faisal bilang, meski ekonomi kita tumbuh sebesar 5,11%, tetapi ada tren penurunan jumlah tabungan pada masyarakat secara umum. Melalui pemaparannya, hanya kelompok dengan tabungan di atas Rp5 miliar yang mengalami peningkatan.

Sementara kelompok dengan jumlah tabungan di bawah itu cenderung mengalami penurunan. “Jadi yang Rp100-200 juta, Rp200-500 juta, dan Rp500 juta-1 miliar itu turun (jumlah tabungannya),” tutur Faisal.

Menurutnya, hal itu terjadi karena kelompok tersebut mengalami fenomena makan tabungan. Dengan kata lain, meski ekonomi tumbuh, tetapi ada pelemahan pada kelompok tersebut karena harus menggerus tabungannya. 

Kata Faisal, ini menunjukkan tabungan kelompok kaya semakin bertambah gila-gilaan, sedangkan kelompok menengah dan menengah ke bawah mengalami penurunan.

“Itu salah satu dimensi tadi dari pertumbuhan yang tidak bisa dilihat dari sekedar agregat 5,11%,” ujar Faisal.

Dalam kesempatan itu, Faisal juga menuturkan angka pertumbuhan tersebut tidak serta-merta mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu ia pertegas dengan pengeluaran masyarakat Indonesia yang secara umum masih tergolong rendah.

“60,6% (masyarakat) pengeluaran per kapitanya di bawah Rp30.000,” kata Faisal menambahkan.

Terakhir, Faisal bahkan bilang di balik pertumbuhan tersebut ada disparitas yang menunjukkan jurang kaya miskin semakin menganga.