Studi: Simpanse Bisa Berkomunikasi Layaknya Manusia

FAKTA.COM, Jakarta - Sebuah studi baru mengungkapkan, simpanse dapat berkomunikasi layaknya manusia.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (30/7/2024), studi ini dilakukan melalui pengamatan terhadap waktu gerak tubuh simpanse liar di Afrika Timur. Tim peneliti menemukan bahwa respon terjadi setelah jeda hingga satu detik.

Bahkan, beberapa reaksi terjadi secara instan. Simpanse saling menyela seperti yang manusia lakukan dalam sebuah diskusi.

Penelitian ini dipimpin oleh Gal Badihi, seorang etolog dari Universitas St. Andrews, Inggris.

"Kami menemukan bahwa waktu gerak simpanse dan pergantian percakapan manusia serupa dan sangat cepat, yang menunjukkan bahwa mekanisme evolusi serupa mendorong interaksi sosial dan komunikatif," kata Badihi.

Dalam penelitian terhadap lebih dari 8.500 contoh gerak tubuh dari 252 simpanse, Badihi dan rekannya tidak hanya menemukan pola komunikasi manusia yang serupa dalam aktivitas simpanse, tetapi juga perbedaan komunikasi antar budaya mereka. Sebagai contoh, simpanye kanyawara di Uganda "berbicara" lebih cepat dibandingkan dengan simpanse sonso di dekat Hutan Budongo.

"Kami melihat sedikit variasi di antara komunitas simpanse yang berbeda, yang sekali lagi sesuai dengan apa yang kami lihat pada manusia yang memiliki sedikit variasi budaya dalam kecepatan percakapan. Beberapa budaya memiliki kemampuan bicara yang lebih lambat atau lebih cepat," tambah Badihi.

Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi kesamaan lain dalam cara manusia berkomunikasi. Sama seperti rangkaian kata-kata menjadi kalimat bermakna, simpanse juga menggabungkan gerakan-gerakan pendek yang sering digunakan untuk membentuk rangkaian makna yang lebih panjang.

Para peneliti juga penasaran untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang dikatakan simpanse satu sama lain dan menduga banyak dari isyarat tersebut mungkin merupakan permintaan. Mereka telah mengidentifikasi 58 versi berbeda dari isyarat 'ayo bermain' yang digunakan simpanse di alam liar.

Dalam salah satu pengamatan, seekor simpanse bernama Monica mengulurkan tangannya setelah terjadi konflik fisik dengan sesama simpanse bernama Ursus. Ursus memberikan ketukan sebagai balasannya, sebagai jaminan, menunjukkan bagaimana gerakan tersebut dapat digunakan untuk membangun kembali keharmonisan.

Meskipun masih banyak perbedaan nyata antara bahasa simpanse dan manusia, aturan serupa tampaknya mendasari kedua sistem tersebut. Penelitian ini membuka wawasan baru tentang komunikasi simpanse yang kompleks dan mirip dengan manusia, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang evolusi interaksi sosial dan bahasa.