Sosok Ini Menginspirasi Kartini dalam Memperjuangkan Emansipasi Wanita

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
20 April 2024 21:53 WIB
Lelaki ini juga dekat dengan Kartini. Siapakah dia?

FAKTA.COM, Jakarta - Raden Ajeng Kartini merupakan sosok pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita. Tapi, tahukah kamu bahwa ada sosok yang menginspirasi Kartini?

Ya, sosok itu adalah Raden Mas Panji Sosrokartono, kakak lelaki Kartini.

Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, Sabtu (20/4/2024), Sosrokartono berperan penting dalam pemahaman bahasa Melayu dan Belanda. Kartini jua diketahui mendapatkan buku-buku Eropa edisi terbatas, seperti Max Havelaar dari sang kakak.

Sosrokartono juga sempat berpesan kepada sang adik agar tidak menyerah dalam belajar. Kala itu, perempuan sulit untuk mendapatkan pendidikan tinggi.

Dalam buku Aku Mau: Feminisme dan Nasionalisme (Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar), salah satu surat Kartini menyebutkan bahwa Sosrokartono adalah sosok yng dekat dengannnya. Malah, Kartini menuliskan sang kakak adalah sosok "teman sejati bagi kesayangan kami".

Berjuluk "Si Jenius dari Timur"

Sosrokartono adalah anak ketiga dari Raden Mas Adipati Aria Sosroningrat dan Nyai Ajeng Ngasirah. Dia lahir pada 1877 dan meninggal pada 1952.

Pria itu merupakan sosok poliglot dan cerdas. Diketahui Kartono menguasai puluhan bahasa, seperti Belanda, Inggris, dan Jerman.

Sosrokartono merupakan Indonesia pertama yang bersekolah di Belanda, yaitu Universitas Leiden. Di universitas itu, sang kakak mengenyam pendidikan di jurusan Bahasa dan Sastra Timur serta meraih gelar doktorandus.

Kecerdasannya ini membuat Sosrokartono mendapatkan julukan "Si Jenius dari Timur" dan "Da Javenese Prins".

Berkarier dari Wartawan hingga Ahli Bahasa

Sosrokartono berkarier sebagai wartawan setelah kuliah. Dia bergabung dengan media The New York Herald Tribune dan menjadi wartawan perang. Salah satu tulisannya adalah artikel perundingan damai Jerman-Prancis dalam Perang Dunia I.

Setelah Perang Dunia I selesai, Sosrokartono dikabarkan berhenti dari pekerjaan dan menjadi penerjemah. Dia juga pernah bekerja sebagai kepala penerjemah di Liga Bangsa-Bangsa.

Sekembalinya di Indonesia, Sosrokartono mengajar di Taman Siswa cabang Bandung, Nationale Middlebare School. Setelah mengundurkan diri pada 1927 dari Taman Siswa, dia memilih menjadi seorang pakar kebatinan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//