Sejarah Peringatan 4 Januari sebagai Hari Braille Sedunia

Seseorang sedang membaca braille. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta - Setiap tanggal 4 Januari, kita merayakan Hari Braille Sedunia. Perayaan ini bertujuan untuk memperingati hari kelahiran sang penemu huruf braille.

Plus, meningkatkan kesadaran akan pentingnya braille untuk para tunanetra dan yang punya keterbatasan penglihatan.

Diperingati Setiap 2 Oktober, Begini Asal-usul Hari Batik Nasional

Dikutip dari Guidely, Kamis (4/1/2024), sejarah braille berawal dari sang penemu, Louis Braille, mengalami insiden kecelakaan yang membuat matanya buta. Pria kelahiran Prancis pada 1809 ini tidak sengaja mencolok matanya dengan alat penusuk milik sang ayah.

Saat berumur 10 tahun, Louis menghabiskan waktu di Royal Institute for Blind Youth di Prancis. Dia mengembangkan teknik titik timbul yang kini dikenal sebagai huruf braille.

Pria itu menciptakan kode dengan enam titik. Teknik ini mempermudah orang membaca melalui sentuhan jari. Metode Braille ini diterima sebagai alat komunikasi tertulis bagi tunanetra.

Sayangnya, Louis belum sempat "memetik" hasilnya. Pada 1852, dia meninggal--tepat dua tahun sebelum Royal Institute mengajarkan braille .

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui braille sebagai alat komunikasi secara luas bagi tunanetra dan orang-orang yang penglihatan terbatas.

PBB menetapkan tanggal 4 Januari pada November 2018 sebagai Hari Braille Sedunia.

Sekadar informasi, braille ini "ditulis" dengan reglet dan stilus. Regret merupakan alat berbentuk persegi panjang dan punya lubang-lubang khusus untuk mencetak braille. Sementara itu, stilus merupakan jarum penusuk untuk menusuk kertas sesuai dengan pola reglet.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//