Ratu Kalinyamat: Pahlawan Nasional dari Jepara yang Ditakuti Portugis

Seorang wanita berkuda yang memerankan Ratu Kalinyamat. (Dokumen Pemprov Jawa Tengah)

FAKTA.COM, Jakarta – Pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh pejuang pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Salah satunya adalah wanita tangguh dari Jepara, Jawa Tengah.

Namanya, Ratu Kalinyamat.

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, UIN Jakarta, dan core.ac.uk, serta dan buku berjudul Ratu Kalinyamat: Sejarah atau Mitos?, Kamis (9/11/2023), Ratu Kalinyamat bernama asli Ratna Kencana. Dia adalah putri Sultan Trenggono dari Demak, Jawa Tengah, dan cucu Raden Patah--raja pertama Kerajaan Demak.

Sejak muda, Ratna Kencana menikah dengan Pangeran Kalinyamat (bergelar Pangeran Hadiri). Setelah menikah, dia pun dijuluki sebagai Ratu Kalinyamat. Keduanya memerintah daerah Jepara, Jawa Tengah.

Ratu Kalinyamat menggantikan Pangeran Kalinyamat untuk memerintah Jepara karena sang suami dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.

Pernikahannya dengan sang pangeran tidak menghasilkan anak. Sang ratu dikabarkan mengasuh anak dari saudaranya. Bahkan, Ratu Kalinyamat punya anak angkat bernama Dewi Wuryan, putri Sultan Cirebon.

Bataha Santiago, Raja Manganitu yang Ogah Tunduk kepada Belanda

Sulap Jepara Jadi Kerajaan Maritim yang Tangguh

Ratu Kalinyamat sangat memperhatikan politik dan militer. Selama dia memimpin 30 tahun, Kerajaan Jepara berubah menjadi kerajaan maritim yang tangguh. Jepara pun menjelma sebagai pelabuhan terbesar di Jawa. Kerajaan ini pun punya armada laut yang kuat.

Selama sang ratu memimpin, aktivitas ekonomi Jepara tidak hanya berfokus kepada pertanian, tetapi juga perdagangan dan pelayaran.

Dia juga menerapkan sistem commenda, yaitu kontrak pinjaman alat bayar ketika menjalin hubungan dagang dan pelayaran. Sistem ini mengatur para penguasa wilayah pesisir melalui wakil-wakil di Malaka untuk berinvestasi pada kapal dari dalam maupun luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain.

Ratu Kalinyamat juga diketahui menjalin hubungan dagang yang baik dengan Gujarat dan India.

Wanita Gigih yang Ditakuti Portugis

Rekam jejak Ratu Kalinyamat dalam sejarah kemerdekaan RI pun tertuang dalam upaya mengusir Portugis dari Nusantara.

Mengingat Jasa Pahlawan dalam Parade Senja

Pada 1551, raja Johor meminta bantuan Jepara untuk mengusir Portugis. Ratu Kalinyamat pun mengirimkan 200 kapal armada berisi 4 ribu-5 ribu prajurit untuk memukul mundur Portugis.

Kemudian, pada 1574, sang ratu mendapatkan permintaan dari Kerajaan Aceh untuk mengusir Portugis dari Malaka. Jumlah armadanya pun lebih banyak, yaitu 300 armada kapal dengan 15 ribu prajurit pilihan.

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Jepara, meskipun tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, keberanian sang ratu membuat Portugis takut dan kapok berhadapan dengan Jepara. Hal ini diketahui dari bebasnya Jawa dari penjajahan Portugis pada abad ke-16.

Ratu Kalinyamat juga diketahui mengirimkan armada untuk membantu para pedagang Ambon mengusir Portugis di Hitu.

Keberanian dan ketangguhan Ratu Kalinyamat diakui bangsa Portugis. Dalam buku yang berjudul Da Asia, sang penulis, Diego de Couto, menjuluki Ratna Kencana sebagai Rainha de Japara (Ratu Jepara, seorang yang kaya dan sangat berkuasa). Sumber lainnya juga menyebut sang pimpinan sebagai De Kraine Dame (perempuan yang berani).

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//