Peneliti Bantah Isu Nyamuk Wolbachia Merupakan Rekayasa Genetik

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
19 November 2023 16:18 WIB
Ilustrasi nyamuk Aedes. (Dokumen Kementerian Kesehatan)

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan kabar bahwa nyamuk wolbachia merupakan hasil rekayasa genetik. Kabar ini ditepis oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Adi Utarini.

“Bakteri wolbachia maupun nyamuk sebagai inang bukanlah organisme hasil modifikasi genetik yang dilakukan oleh laboratorium," kata peneliti yang akrab dipanggil Uut dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu (19/11/2023).  

Secara materi genetik baik dari nyamuk maupun bakteri wolbachia yang digunakan, identik dengan organisme yang ditemukan di alam, lanjut Uut. 

Bakteri itu hanya hidup di tubuh serangga, termasuk nyamuk. Makhluk hidup ini tidak bisa bertahan di luar sel tubuh serangga. Bahkan, wolbachia tidak bisa berkembang biak tanpa bantuan serangga inang.

Mengenal Virus Nipah, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan

Bakteri ini, lanjut Uut, ada di lebih dari 50% serangga, termasuk nyamuk Aedes albopictus. Sifatnya pun simbion alias tidak berdampak negatif kepada sang inang.

“Selain itu, analisis risiko yang telah dilakukan oleh 20 ilmuwan di Indonesia menyimpulkan bahwa risiko dampak buruk terhadap manusia atau lingkungan dapat diabaikan,” kata dia.

Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan menggunakan teknologi wolbachia untuk menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Efektivitas wolbachia ini sudah diteliti oleh World Mosquito Program (WMP) pada 2011.

Cara Kerja Teknologi Wolbachia

Pemerintah Waspadai Kasus Virus Nipah

Penerapan teknologi wolbachia di Indonesia menggunakan metode penggantian. Nyamuk jantan dan betina wolbachia dilepas ke populasi alami.

Hal ini bertujuan agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat agar anak-anaknya mengandung bakteri wolbachia. Dengan begitu, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan mengandung bakteri ini.

Nah, bakteri wolbacia berperan untuk mengeblok replikasi virus dengue di tubuh nyamuk. Akibatnya, nyamuk yang berbakteri itu tidak bisa menularkan virus ketika serangga ini mengisap darah orang yang terinfeksi dengue.

Bakteri ini ada di telur nyamuk dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perlindungan wolbachia terhadap penularan dengue pun berkelanjutan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//