P2G Desak Pemerintah Tetapkan Upah Mininum Gaji Guru Honorer

FAKTA.COM, Jakarta – Persatuan Pendidikan dan Guru (P2G) menyoroti gaji guru honorer yang terlalu kecil. P2G juga mendesak pemerintah menerbitkan regulasi upah guru honorer.

“Gaji guru honorer ini sangat kecil sekali. Di bawah UMP,” kata Ketua Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Iman juga membandingkan gaji guru honorer di Indonesia dengan negara-negara lainnya. Misalnya, gaji guru di Singapura, kata dia, yang terendah mencapai Rp57 juta per bulan. Sementara itu, di Vietnam, gaji guru mencapai Rp10 juta per bulan.

Iman juga mendesak pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang upah minimum guru honorer.

“Kami kira mendesak pemerintah dan presiden agar menerbitkan PP upah minimum guru non-ASN. Upah minimum guru non-ASN sudah ada di Undang-Undang Guru dan Dosen Tahun 2005,” kata dia.

Gaji Guru Honorer Berbeda-beda di Berbagai Daerah

Menurut penelusuran FAKTA.COM dari berbagai sumber, gaji guru honorer berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di Jawa Tengah, gaji guru honorer mencapai Rp300 ribu-Rp500 ribu per bulan.

“Rata-rata gaji guru honorer di sini hanya sebesar Rp300 ribu-Rp500 ribu,” kata Kepala sekolah SDN Prapag Kidul 01 di Brebes, Jawa Tengah, Rohmani, ketika dihubungi FAKTA.COM.

Sementara itu, menurut survei Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) terhadap 403 repsonden guru di 25 provinsi pada Mei 2024, ada 74,3% responden guru honorer berpenghasilan di bawah Rp2 juta per bulan dan di antaranya ada yang masih digaji di bawah Rp500 ribu per bulan.

Peneliti IDEAS, Muhammad Anwar membandingkan gaji guru honorer dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Banjarnegara yang sebesar Rp 2.038.005.

“Ini artinya, di daerah dengan biaya hidup terendah sekalipun para guru terutama guru honorer masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” kata Anwar dikutip dari laman IDEAS.