Mengenal Virus Nipah, Gejala, dan Cara Mencegah Penularan

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
27 September 2023 14:08 WIB
Kelelawar menjadi salah satu pebawa virus nipah. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta – Virus nipah menarik perhatian pemerintah Indonesia. Virus nipah merupakan virus zoonosis yang menular dari hewan ke manusia.

Dikutip dari laman World Health Organization dan Kementerian Kesehatan, Rabu (27/9/2023), virus nipah tersebut ditularkan oleh hewan liar maupun kelelawar buah. Bahkan, virus ini juga ditemukan di babi, kuda, kambing, domba, kucing, dan anjing pada wabah di Malaysia pada 1999. Virus nipah bisa menular melalui makanan yang terkontaminasi, bahkan sesama orang sekalipun.

Penyakit virus nipah ini bukan barang baru. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi terjadi di  desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada 1998-1999 dan merembet ke Singapura. Sejak 1998, telah ada 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di lima negara, yaitu Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.

Jokowi Bubarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini belum ada laporan konfirmasi penyakit virus nipah terhadap manusia di Indonesia. Akan tetapi, beberapa penelitian dan publikasi sudah menemukan temuan virus itu di kelelawar buah yang tergolong ke genus Pteropus di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Masa inkubasi virus ini selama 4-14 hari. Pasien yang terinfeksi virus nipah akan mengalami beragam gejala, seperti pusing, demam, nyeri otot, dan sakit kepala. Malah, ada juga yang sampai terkena pneumonia atopik dan beberapa masalah pernapasan lainnya. Pada kasus berat, pasien akan mengalami ensefalitis dan kejang yang menyebabkan koma selama 24 jam-48 jam, bahkan berisiko kematian.

Tingkat kematian akibat infeksi virus nipah diperkirakan mencapai 40%-75%. Akan tetapi, angkanya bervariasi bergantung kepada pengawasan dan manajemen klinis di daerah yang terdampak.

Virus ini bisa didiagonisis melalui rekam jejak medis selama masa infeksi. Biasanya pasien akan diperiksa melalui tes real time polymerase chain reaction (RT PCR) dan cairan dari tubuh. Pengujian juga bisa dilakukan melalui deteksi antibody melalui enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Metode pengetesan lainnya bisa dilakukan dengan polymerase chain reaction (PCR) assay dan isolasi virus dari kultur sel.

Pemerintah Waspadai Kasus Virus Nipah

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah

WHO membagi tiga cara pencegahan virus nipah, yaitu penularan dari kelelawar ke manusia, hewan lain ke manusia, dan manusia ke manusia.

Pencegahan virus nipah dari kelelawar ke manusia bisa dilakukan dengan merebus jus getah kurma, menutup sadapan getah kurma, dan membuang buah yang sudah digigit kelelawar.

Kemudian, cara menghindari penularan dari hewan lain ke manusia adalah memakai sarung tangan ketika menangani binatang yang sakit atau selama proses penyembelihan babi. Sebisa mungkin pakan dan kendang babi harus bebas dari kelelawar.

Yang terakhir, cara mengurangi risiko penularan dari manusia ke manusia adalah menghindari kontak dengan pasien, tidak membesuk orang sakit, dan rutin mencuci tangan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//