Mantap, Siswa Indonesia Sabet Medali Perak dan Perunggu Olimpiade Fisika Internasional 2024

FAKTA.COM, Jakarta – Putra-putri Indonesia menorehkan prestasi yang membanggakan dalam Olimpiade Fisika Internasional (International Physics Olympiad/IPhO) 2024. Mereka membawa pulang medali perak dan perunggu dari ajang tersebut.

Zahran Nizar Fadhlan dari SMA Negeri 1 Padang meraih medali perak, sementara Kaitlyn Iliana Toniman dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong mendapatkan medali perunggu.

Selain itu, Honorable Mention diberikan kepada Clarissa Aurelia Nahid Saputra dari SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin DKI Jakarta, Daniel Mark dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur DKI Jakarta, dan Adika Rasendriya Arya Putra dari MAN 2 Kota Malang.

“Terima kasih kepada anak-anak yang berhasil menorehkan prestasi di ajang IPhO. Tentunya juga kepada para pembina, sekolah, dan orang tua yang ikut mendukung anak-anaknya,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Muslih, yang mewakili kepala Puspresnas, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dikutip dari keterangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Minggu (4/8/2024).

Kelima siswa ini sudah melalui serangkaian proses panjang, mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) hingga tiga tahap pembinaan dan seleksi terpusat oleh Puspresnas.

Sang peraih medali perak, Zahran, merasa bangga karena bisa mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. “Saya teringat waktu pandemi Covid-19, saya menonton tayangan YouTube tentang astronomi hingga fisika, dan dari situ saya berangkat mencoba dari OSN hingga sampai ke tahap ini,” kata dia.

Peraih medali perunggu, Kaitlyn, bercerita sempat deg-degan dan tak bisa tidur ketika mengikuti perlombaan. “Namun, akhirnya saya bisa mengikuti itu dan mendapatkan medali untuk Indonesia,” kata dia.

Siswa-siswi Indonesia didampingi oleh tim pembina, Triyanta Mugianto dari ITB dan Rinto Anugraha Nur Qomaru Zaman dari UGM. Olimpiade Fisika Internasional 2024 diselenggarakan pada 21-29 Juli 2024 di Isfahan, Iran, dengan dua bagian ujian yaitu teori dan praktik. Masing-masing ujian berdurasi lima jam.