Mandar Aldabra Comeback setelah Punah 136 Ribu Tahun yang Lalu

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
07 Februari 2024 18:23 WIB
Mandar aldabra. (Dokumen Wikimedia)

FAKTA.COM, Jakarta – Burung mandar aldabra comeback setelah punah 136 ribu tahun yang lalu. Kini, burung itu telah berevolusi sebanyak dua kali menjadi hewan yang tidak bisa terbang.

Dikutip dari Live Science, Rabu (7/2/2024), sejatinya, hewan bernama latin Dyolimnas cuvieri aldabranus itu dinyatakan punah sejak 136 ribu tahun yang lalu. Menurut jurnal Zoological Journal of the Linnean Society yang terbit pada 2019, spesies ini tinggal di atol Aldabra—sebuah atol karang lepas di pantai tenggara Afrika.

Jurnal itu meneliti catatan fosil mandar di Aldabra dan menemukan fungsi bahwa pemakan serangga ada sebelum gelombang laut yang menyapu kawasan itu pada ratusan ribu tahun yang lalu.

Mengenal Badak Sumatera, `Si Bongsor` yang Kini Terancam Punah

“Peristiwa ini menyebabkan pergantian fauna yang hampir menyeluruh,” ujar sang penulis, Julian Hume.

Ahli paleontologi di National History Museum London itu menyebut gelombang itu menyebabkan genangan yang berlangsung hingga 118 ribu tahun lalu. Alhasil, bencana itu membuat subspesies mandar punah.

Burung mandar aldabra bersama kura-kura raksasa. (Dokumen National History Museum) Burung mandar aldabra bersama kura-kura raksasa. (Dokumen National History Museum)


Namun, Keajaiban Terjadi

Ketika atol itu kembali muncul, mandar Aldabar berleher putih—dan bisa terbang—kembali menghuni daerah itu berevolusi menjadi hewan yang tidak bisa terbang. Hal ini terlihat dari fosil kaki mandar yang umurnya sekitar 100 ribu tahun.

Dari fosil ini, diperkirakan nenek moyang mandar aldabra lebih berat dan lebih kuat. Ini membuktikan biantang itu semakin berat dan kehilangan kemampuan untuk terbang.

Ketidakmampuan untuk terbang menjadi nilai plus untuk hidup di atol Aldabra. Burung itu bertelur di tanah dan punya kaki yang kuat untuk berlari. Mandar ini bisa berlari setelah menetas. Kemampuan itu membantu mereka untuk bertahan hidup.

Ikan Pari Jawa Resmi Punah

“Hal terakhir yang berkembang pada mandar adalag otot dada dan otot sayap,” tulis Hume.

Karena kehilangan kemampuan untuk terbang, burung seukuran ayam itu sudah berevolusi sebanyak dua kali—disebut evolusi berulang. Evolusi berulang adalah suatu spesies yang dinyatakan punah. Kemudian muncul spesies yang lain dan mengembangkan sifat yang sama hingga sama dengan yang sudah punah.

“Tak ada kasus lain yang saya temukan tentang hal ini. Kamu punya catatan tentang spesies burung yang sama dan tidak terbang sebanyak dua kali,” kata Hume.

Dia menyatakan bahwa dua spesies berbeda yang berkoloni dan tidak bisa terbang itu berasal dari nenek moyang yang sama.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//