Lafal Niat Qadha Puasa Ramadan dan Artinya

FAKTA.COM, Jakarta - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Tidak ada salahnya kita qadha puasa Ramadan apabila masih ada hutang.

Dikutip dari laman Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (28/2/2024), qadha puasa Ramadan merupakan ganti puasa yang tidak bisa dilakukan karena beberapa faktor, seperti perjalanan jauh dan sakit.

Sekadar informasi, orang Muslim yang meninggalkan puasa pada Ramadan, wajib hukumnnya untuk mengganti di luar Ramadan. Ganti puasa pun diganti sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan pada Ramadan.

Aturan ini tertuang dalam QS Al Baqarah ayat 184.

Ayyāmam ma‘dūdāt(in), faman kāna minkum marīḍan au ‘alā safarin fa ‘iddatum min ayyāmin ukhar(a), wa ‘alal-lażīna yuṭīqūnahū fidyatun ṭa‘āmu miskīn(in), faman taṭawwa‘a khairan fahuwa khairul lah(ū), wa an taṣūmū khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan) itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Seorang Muslim yang hendak qadha puasa Ramadan, sebaiknya membaca niat pada malam hari. Begini lafal niat qadha puasa Ramadan, dikutip dari NU Online.

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”