Indonesia Punya 127 Gunung Berapi, Mayoritas Masih Aktif

FAKTA.COM, Jakarta – Indonesia punya 127 gunung berapi. Bahkan, jumlahnya mencapai 13% dari total gunung berapi di dunia.

Mengapa negara kita punya banyak sekali gunung berapi?

Dikutip dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sabtu (9/12/2023), Indonesia punya banyak gunung berapi karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif. Ketiganya adalah Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

Ketiga lempeng itu bergerak dan saling bertumbukan. Proses subduksi atau penunjaman mengakibatkan batuan kerak bumi meleleh. Lelehan batu memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada batuan yang lain di sekitarnya.

Lelehan batu itu bergerak mengapung ke permukaan dan membentuk gunung berapi. Proses penunjaman dan pelelehan batuan kerak bercampur dengan batuan mantel. Prosesnya yang berjalan sebagian demi sebagian ini mengakibatkan erupsi secara periodik dari gunung berapi.

Ratusan gunung berapi ini membentuk busur kepulauan. Busur ini membentang dari ujung barat sampai timur, yaitu dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi bagian utara, dan Kepulauan Sangir Talaud.

3 Jenis Gunung Berapi di Indonesia

Berdasarkan sejarah erupsi, ada tiga jenis gunung berapi di Indonesia, yaitu Tipe A, Tipe B, dan Tipe C. Dikutip dari laman Magma Indonesia, ada 76 gunung berapi tipe A. Tipe A merupakan gunung yang punya sejarah letusan sejak tahun 1600. Contoh gunung berapi tipe A adalah Gunung Merapi dan Gunung Marapi.

Lalu, ada Tipe B yang jumlahnya sebanyak 30 gunung. Gunung berapi tipe B punya catatan sejarah meletus sebelum 1600. Contohnya adalah Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, dan Gunung Klabat.

Yang terakhir, ada tipe C. Gunung berapi tipe C tidak punya catatan sejarah letusan. Akan tetapi, gunung itu memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole. Ada 21 gunung berapi tipe C di Indonesia, seperti Gunung Lahendong, Gunung Gayo Lesten, dan Gunung Perbakti.