I Gusti Ngurah Rai, Uang Rp50.000, dan Strategi Bank Indonesia

Gambar pahlawan I Gusti Ngurah Rai di uang rupiah Rp50.000 tahun emisi 2011. (Dokumen Bank Indonesia)

FAKTA.COM, Jakarta - Pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai merupakan sosok inspiratif bagi masyarakat Bali dan Indonesia. Jasa besar dalam perang kemerdekaan membuat namanya harum hingga kini.

Konon, I Gusti Ngurah Rai menjadi pemimpin angkatan bersenjata dengan taktik sinergi dan inovasi. 

Pahlawan yang lahir pada 30 Januari 1946, secara berkesinambungan melakukan sinergi dengan Pemerintah Republik Indonesia serta seluruh lapisan masyarakat pendukung kemerdekaan. 

Di sisi lain, tokoh yang menjadi nama bandar udara Bali ini, juga menerapkan siasat inovatif dengan mengorganisir gerakan gerilya yang efektif untuk mempertahankan Pulau Dewata dari tangan penjajah.

Dua Sisi Mata Uang, Antara Pemilu dan Pelemahan Rupiah

Dari cerita singkat itu, Bank Indonesia (BI) mengambil pelajaran mengenai pentingnya sinergi dan inovasi. Bahkan, BI menempatkan sosok I Gusti Ngurah Rai hadir di salah satu nominal mata uang rupiah yakni Rp50.000 yang terbit pada 18 Oktober 2005 dan 1 Agustus 2011.

Pada uang Rp50.000 itu, sosok I Gusti Ngurah Rai muncul di bagian depan untuk menunjukkan perjuangannya agar Bali masuk menjadi bagian dari Indonesia.

Sementara di bagian belakang, terdapat gambar Danau Beratan di Bedugul, Bali. Danau Beratan merupakan salah satu danau dengan pemandangan terindah di dunia.

Di ujung danau ini, terdapat Pura Ulun Danu yang merupakan pura suci umat Hindu yang terkenal di Pulau Bali. Pura yang dibangun pada tahun 1633 ini, biasanya digunakan sebagai tempat upacara persembahan untuk Dewi Danu yang merupakan dewi air, danau dan sungai.​​

Sinergi dan Inovasi

BI pun melihat kata sinergi dan inovasi sebagai kunci ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi gejolak global dan mempercepat kebangkitan ekonomi menuju Indonesia Maju. Terlebih setelah digempur oleh efek dari pandemi COVID-19.

Melansir informasi di laman BI, disebutkan bahwa bank sentral melakukan sinergi dengan otoritas terkait untuk mengoptimalkan instrumen kebijakan yang dimiliki sesuai dengan kewenangannya. Hal itu seiring dengan inovasi yang mencakup kreativitas, kecepatan, dan keberanian dalam perumusan dan pengambilan keputusan. 

“Bank Indonesia juga merespon bauran kebijakan, guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata BI dikutip Sabtu (28/10/2023).

Kredit Tumbuh, Uang Beredar Capai Rp8.440 Triliun

Terbukti, dengan sinergi dan inovasi yang dilakukan Bank Indonesia, prospek perekonomian nasional ke depan tetap kuat, dilihat dari berbagai indikator. Seperti di antaranya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang di atas 5% dan inflasi yang terjaga pada sasaran 3% plus minus 1%.

“Jadi, memang tidak ada hal yang tidak mungkin, jika terus bersinergi dan berinovasi. Mulai dari melawan penjajah hingga mempercepat kebangkitan ekonomi,” tutup Bank Indonesia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//