Heboh Kasus 109 Ton Emas, Begini Cara Cek Keaslian Logam Mulia Antam

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini warganet heboh dengan kasus 109 ton emas ilegal. Mereka cemas dengan keaslian logam mulia tersebut. 

"Ini bikin was-was sih, tapi serius nanya, kemasannya kan kaya gini, nah ini bisa ketauan palsunya dari mana? kalo mau dijual lagi juga kan ga dibuka, cuma paling scan keaslian dari aplikasi CertiEye aja," cuit warganet X berakun @Ga***, dikutip pada Jumat (31/5/2024).

"Emasnya ga palsu, cuma dikhawatirkan kadar dan kualitasnya ga sesuai," cuit warganet X @vi***.

Jika kamu terlanjur membeli dan khawatir dengan keaslian emas Antam, ada beberapa cara untuk mengecek keasliannya. 

Dikutip dari laman perusahaan, cara yang pertama adalah memeriksa fisik emas batangan. Emas murni biasanya memiliki cap yang memperlihatkan kadar kemurnian, bobot, dan logo perusahaan.

Yang kedua, memeriksa kemasan. Disebutkan bahwa kemasan emas yang dijual anak BUMN dengan kemasan antidebu. Masyarakat bisa memeriksa keaslian logam mulia melalui kemasan CertiCard. Caranya dengan mengunduh aplikasi CertiEye, lalu memindah QR Code di kemasan emas.

“Untuk produk ANTAM LM yang klasik atau retro, kamu dapat menyinari sertifikat dengan sinar UV yang mana akan muncul hologram khusus,” tulis perusahaan.

Cara yang ketiga adalah menggigit emas. Emas merupakan logam mulia yang lunak dan mudah dibentuk. Jika terlihat bekas gigitan, itu berarti logam mulia yang kamu punya adalah emas berkadar murni.

Cara keempat adalah menggosoknya. Warna emas murni tidak akan pudar meskipun sudah digosok. Ini berbeda dengan logam yang dilapisi emas. Warnanya akan pudar jika sudah digosok.

Cara kelima adalah mencium bau emas. Logam-logam seperti tembaga dan besi punya bau yang khas, namun emas tidak. Logam mulia itu tidak berbau amis ataupun anyir.

Sebelumnya, Antam angkat bicara tentang kehebohan tersebut.  Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie, memastikan emas yang beredar di pasar itu adalah emas asli dan murni.

"Perusahaan menjamin keaslian dan kemurnian seluruh produk emas logam mulia yang diproduksi melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia," kata Syarif.

Semua produk logam mulia yang diproduksi, lanjut dia, sudah dilengkapi dengan sertifikat resmi. Logam itu juga diolah di pabrik pengolahan dan pemurnian Indonesia yang sudah disertifikasi London Bullion Market Association (LBMA).