Fundamental Bisnis Dahulu, Marketing Kemudian

Fakta Initiative. (Tangkap layar live streaming Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta – Ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ketika membangun reputasi. Pakar menilai mereka harus mematangkan fundamental bisnis terlebih dahulu. 

Pengajar Periklanan Kreatif Vokasi Universitas Indonesia, Muhammad Heychael, mengatakan kebanyakan pola pikir UMKM ketika membangun engagement dengan masyarakat adalah marketing. Padahal, ada yang lebih penting daripada itu, yaitu fundamental bisnisnya.

Misalnya, target sebuah usaha UMKM adalah menjangkau 5 ribu customer. Tapi, sebelum membuat campaign, bisnis ini harus terlebih dahulu mengantongi plan ketika pesanaan membludak dan kesiapan sebuah usaha ketika banyak pembeli “menyerbu” toko online-nya.

POINTER: TikTok Shop Tutup dan Upaya Pemerintah Lindungi UMKM

“Yang sering dilihat itu komunikasinya mendahului kesiapan. Ketika datang, sebenarnya positif, tapi berantakan dan banyak hal enggak siap. Jadinya kacau,” kata Heychael dalam “Fakta Initiative Conference: How To Increase Brand Reputation and Digital Marketing” yang digelar secara online, Selasa (10/10/2023).

Fakta Initiative Conference: <i>How To Increase Brand Reputation and Digital Marketing</i>. (Tangkapan layar Youtube @FaktaCom) Fakta Initiative Conference: <i>How To Increase Brand Reputation and Digital Marketing</i>. (Tangkapan layar Youtube @FaktaCom)

Senior Researcher Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Taufiq Nur, mengatakan cara menjaga kualitas suatu produk pun juga turut menjadi perhatian. Jangan sampai ketika bisnisnya sudah viral, kualitasnya ikut turun, kata Taufiq.

Dia mencontohkan bisnis restoran. Promosi rumah makanan ini berhasil dengan menggunakan food vlogger. Kemudian, restoran ini kebanjiran pembeli.

“Apakah bisa menjaga kualitas makanannya? Itu tantangannya,” ujar Taufiq.

Fokus ke Pembeda Bisnis

Taufiq mengatakan UMKM kadang-kadang “berani” menggelontorkan uang untuk iklan dan mendatangkan influencer agar bisnisnya bisa lebih dikenal. Padahal, membangun reputasi dan citra bisa dilakukan dengan biaya yang rendah, tetapi dampaknya tinggi.

“Fokus kepada pembeda kecil,” tambah Taufiq.

Larang Social Commerce Jualan, Pemerintah Ingin Lindungi UMKM

Sebagai contoh, bisnis-bisnis yang ada di lingkungan sekitar tidak punya jasa pengiriman. Nah, delivery ini bisa menjadi nilai tambah.

“Kalau melakukan spending advertising, campaign, dan lain-lain, itu kan usaha baru mulai. Kan investasinya besar. Mulai (saja) dari hal-hal yang kecil,” kata dia.  

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//