Fenomena Misokinesia: Ketika Gerakan Kecil Menjadi Sumber Stres

Kamu pernah mengalaminya? (foto: ilustrasi/Freepik)

FAKTA.COM, Jakarta - Melihat seseorang yang gelisah terkadang bisa menjadi sesuatu yang mengganggu, menjengkelkan, bahkan membuat tidak nyaman. Namun, pernahkah kita bertanya mengapa reaksi seperti itu terjadi?

Dikutip dari Science Alert, Minggu (1/9/2024), menurut penelitian, hal ini dikenal dengan istilah misokinesia, yang berarti "benci gerakan."

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2021, tim peneliti yang dipimpin oleh Sumeet Jaswal, seorang psikolog di University of British Columbia (UBC), Kanada, menjelaskan, misokinesia merupakan respon afektif atau emosional negatif yang kuat terhadap penglihatan gerakan kecil dan berulang orang lain, seperti melihat seseorang menggerakkan tangan atau kaki tanpa sadar.

Hati-hati, Stres dan Kafein Bisa Picu Gangguan Irama Jantung

Untuk memahami lebih jauh tentang misokinesia, Jaswal dan tim peneliti melakukan "eksplorasi ilmiah mendalam pertama" terhadap fenomena ini.

Dalam serangkaian percobaan yang melibatkan lebih dari 4.100 partisipan, mereka mengukur prevalensi misokinesia pada mahasiswa dan masyarakat umum, serta menilai dampaknya.

Hasil penelitian menunjukkan, sekitar sepertiga dari partisipan melaporkan tingkat sensitivitas terhadap perilaku repetitif dan gelisah yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

Psikolog UBC, Todd Handy, menjelaskan, mereka yang sangat terpengaruh oleh misokinesia dapat mengalami reaksi emosional negatif seperti marah, cemas, atau frustasi. Hal ini bahkan dapat mengurangi kenyamanan dalam situasi sosial, pekerjaan, dan lingkungan belajar, hingga membuat beberapa orang membatasi aktivitas sosial mereka.

Lalu, mengapa kita merasa begitu terganggu oleh kegelisahan orang lain?

3 Cara Cegah Stres untuk Caleg Gagal dalam Pemilu

Para peneliti mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan "neuron cermin" dalam misokinesia. Neuron ini aktif saat kita melakukan gerakan, namun juga aktif saat kita melihat orang lain bergerak.

Misalnya, ketika melihat seseorang terluka, kita mungkin ikut meringis, karena rasa sakit mereka tercermin di otak kita sendiri. Ada juga hipotesis, individu yang rentan terhadap misokinesia mungkin secara tidak sadar berempati dengan orang yang gelisah, sehingga ikut merasakan kecemasan atau kegugupan.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami fenomena ini sepenuhnya, satu hal yang pasti, misokinesia adalah kondisi yang lebih umum daripada yang kita sadari. Bagi kamu yang merasa seperti ini, tenang kamu tidak sendirian.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//