Bukan Singa, Ini Hewan Pemangsa Terbaik di Dunia

Seekor singa sedang terdiam. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta – Predator sering dikaitkan dengan hewan berbadan besar seperti macan dan singa. Sayangnya, hewan-hewan itu bukanlah pemangsa terbaik.

Dikutip dari Live Science, Jumat (29/12/2023), seorang ahli ekologi evolusi di Universitas Brigham Young, Utah, Amerika Serikat, Mark Belk, mengatakan bahwa sulit menentukan hewan apa yang dinobatkan sebagai pemangsa terbaik. Yang paling bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan itu adalah tingkat tangkapan hewan ketika predator sedang berburu mangsa.

Dengan cara ini, ternyata hewan yang sering diasosiasikan dengan berburu, seperti macan, singa, serigala, atau predator besar lainnya, ternyata bukanlah pemangsa terbaik. Tercatat bahwa singa hanya bisa membunuh 30% mangsa dan macan 10%.

Lalu, siapakah yang menjadi pemangsa terbaik?

https://fakta.com/news/lingkungan/fakta-unik-kepiting-vampir-satwa-mungil-berwarna-ungu

Jawabannya adalah capung. Capung dan lalat perompak menjadi pemangsa terbaik dengan tingkat kemampuan memangsa yang tinggi. Tercatat keduanya menangkap 97% mangsa ketika sedang berburu. Sekadar informasi, mereka bisa memangsa ratusan ekor nyamuk setiap hari.

Kok bisa, ya?

Ternyata, kunci sukses capung dan lalat perompak dalam berburu terletak di mata majemuk. Organ serangga itu memberikan penglihatan nyaris 360 derajat. Otaknya pun sanggup memproses informasi sensorik dengan sangat cepat sehingga serangga itu bisa memprediksi ke mana mangsa itu akan bergerak.

Ditambah lagi, lalat dan capung bisa menggerakkan sayap depan dan belakang secara bebas. Kemampuan ini bisa membantu mereka untuk terbang mundur.

Bukan Hanya Lalat dan Capung

Alasan Unik Kecoak Sering Terbang ke Arah Wajah

Belk mengatakan ada definisi lain tentang pemangsa terbaik. Dia berkata ada dua penilaian pemangsa terbaik, yaitu menangkap dan menyerang mangsa serta menunggu dengan sabar, baru melahapnya. Untuk yang kategori kedua, ular piton bisa menjadi pemangsa terbaik.

“Untuk urusan efisiensi, hewan besar seperti ular piton layak mendapatkan mahkota,” ujar Belk.

Ahli biologi satwa liar di Universitas Victoria, Kanada, Jason Fisher, mengatakan coyote bisa dinobatkan sebagai pemangsa terbaik karena mampu berburu sendiri atau berkelompok. Mereka memangsa hewan-hewan mulai dari tikus hingga anak rusa.

Coyote, lanjut Fisher, bisa memakan apa pun yang ada. Ini yang membuat coyote beradaptasi di lingkungan perkotaan.

Fakta Unik Kucing: Punya 276 Ekspresi untuk Komunikasi

“Memahami sumber daya yang tersedia dan mengeksploitasi menjadikan coyote predator yang luar biasa,” kata dia.

Ikan sumpit juga bisa dinobatkan sebagai predator terbaik. Ikan tropis berhabitat hutan bakau di Asia Tenggara itu bisa mengeker mangsa yang duduk di atas daun dari bawah air. Dia menembakkan “peluru air” dengan jarak 65 cm atau kurang. Menariknya, bidikan itu hampir 100% akurat.

Gurita pun punya kemampuan yang tidak kalah bagus dalam berburu. Binatang itu bisa menangkap buruan dengan sangat cepat.

Pemangsa Terburuk

Kehadiran Oarfish Jadi Pertanda Bencana Akan Tiba, Mitos Atau Fakta?

Lalu, adakah hewan yang dinobatkan sebagai predator terburuk? Fisher mengatakan serigala menjadi pemangsa terburuk.

Mengapa?

Serigala memang berburu mangsa. Akan tetapi, ketika masa paceklik, serigala akan memungut sisa-sisa buruan.

“Strategi mereka aneh,” kata dia.

Serigala akan berburu dengan mendekati wajah mangsa, lalu menakutinya dengan suara keras dan lolongan. “Pada dasarnya, serigala ‘berkata’, ‘Jika berhasil, ya, syukur. Kalau enggak, ya, kurang mujur,” kata Fisher.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//