BRIN Sarankan Pendidikan di IKN Prioritaskan Penduduk Lokal

Pendidikan di IKN seharusnya diprioritaskan bagi penduduk lokal. (Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.)

FAKTA.COM, Jakarta – Peta jalan pendidikan yang disusun untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) harus memprioritaskan penduduk lokal. Hal ini dikatakan oleh Peneliti Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iskandar Agung.

“Pendidikan di IKN mesti memberikan prioritas-prioritas tidak hanya kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipindahkan, tetapi yang paling utama kepada penduduk lokal,” kata Iskandar dalam diskusi yang dilakukan secara daring di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (29/7/2024).

Roadmap pendidikan di IKN harus fokus kepada pembangunan fisik dan sarana. Sebagai contoh, tenaga kependidikan guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi yang kompeten. Dia juga menyarankan untuk menerjunkan lebih banyak guru penggerak.

Istana Garuda, Nama Baru Kantor Presiden di IKN

“Kalau perlu, kita juga melakukan seleksi yang tepat dengan memberikan insentif-insentif tertentu,” kata Iskandar.

Pembangunan pendidikan di IKN, lanjut Iskandar, sebaiknya mengarah kepada konsep pendidikan abad ke-21. Yaitu, membangun ekosistem pendidikan terbaik dan sesuai talenta masa depan dengan intervensi di tingkat kejuruan, serta meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika dan manajemen. Dia juga meminta untuk memastikan pendidikan berkualitas tinggi.

Agar pembangunan pendidikan bisa terlaksana, diperlukan kontribusi dari guru yang dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola pembelajar untuk menghasilkan siswa yang menguasai ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta kompeten di bidangnya.

“Guru-guru yang kompeten itu memiliki ciri-ciri berkarakter, memiliki literasi membaca, menulis, berhitung, budaya, teknologi digital, serta memiliki kemampuan menciptakan dan memperbarui,” kata dia.

Bermalam di Kantor IKN, Jokowi Mengaku tak Bisa Tidur Nyenyak

Selain itu, Iskandar mengatakan guru-guru dan tenaga pendidik di IKN harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah-masalah. Para pendidik juga diminta untuk komunikatif dan mampu berkolaborasi.

“Pendidikan yang berkualitas mampu menciptakan peluang kerja yang berkualitas pula. Ketika peluang kerja tersebut terbuka, mesti diberikan ke suku-suku setempat atau masyarakat di sekitar IKN untuk pembangunan yang lebih inklusif dan setara,” kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//