Berkenalan dengan Bakteri Wolbachia, Senjata Ampuh Lawan DBD

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
21 November 2023 06:30 WIB
Ilustrasi bakteri. (Dokumen Pixabay)

FAKTA.COM, Jakarta – Belakangan ini, kita sering mendengar istilah wolbachia. Wolbachia merupakan bakteri yang digadang-gadang bisa jadi senjata untuk melawan demam berdarah dengue (DBD).

Dikutip dari laman Institute for Medical Research Kementerian Kesehatan Malaysia, Selasa (21/11/2023), dua ilmuwan Amerika Serikat, Marshall Hertig, dan S. Burt Wolbach, menemukan bakteri itu di nyamuk Cullex pipiens pada 1924. Kemudian, Hertig menamai bakteri itu dengan Wolbachia pipientis. Setelah diteliti ternyata bakteri ini menginfeksi 16%-76% hewan artropoda dan invertebrata.

Wolbachia ini merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang. Uniknya, bakteri ini diwariskan melalui “garis ibu”, dikutip dari penelitian yang berjudul Wolbachia-A Foe for Mosquitoes" yang terbit di Asian Pasific Journal of Tropical Disease. Disebutkan juga serangga betina yang tidak terinfeksi Wolbachia, tidak bisa mewariskan bakteri itu kepada anak-anaknya meskipun kawin dengan jantan sudah terinfeksi.

Teknologi Wolbachia Tekan Kasus DBD Hingga 77 Persen

Dipilih untuk Lawan DBD

Nah, belakangan ini, Wolbachia dikembangkan untuk memerangi penyakit berbahaya, seperti demam berdarah dengue (DBD). Organisme ini dipilih karena memiliki kemampuan untuk mengganggu parasit dan virus.

Bakteri Wolbachia yang ada di lalat buah (Dropshila melanogaster) disuntikkan ke nyamuk Aedes aegypti. Hasilnya, bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk menghambat replikasi virus dengue di nyamuk itu.

Penelitian terbaru memperlihatkan perkembangan Plasmodium falciparum di nyamuk malaria Anopheles gambiae terhambat sementara akibat infeksi Wolbachia.

Ini Alasan Bill Gates Kepincut Nyamuk Wolbachia

Bahaya Buat Manusia Enggak Sih?

Pemanfaatan bakteri Wolbachia untuk melawan DBD tentu menimbulkan kekhawatiran-kekhawatiran, seperti kemungkinan penularan melalui gigitan nyamuk dan berbahaya bagi manusia atau tidak.

Dikutip dari laman National Environment Agency, sejumlah penelitian membuktikan bakteri itu tidak membahayakan manusia dan hewan. Manusia dan hewan ini selalu terpapar Wolbachia. Ini terjadi ketika mereka bersentuhan atau makan seranggan serta makan buah-buahan yang terkena serangga. Akan tetapi, tidak ada laporan tentang Wolbachia yang menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan.

Wolbachia pun tidak bisa ditularkan melalui gigitan serangga. Ditambah lagi, organisme ini juga hanya bisa hidup di tubuh inangnya. Kalau sang inang mati, ya, bakteri itu mati dan terurai.

Kemudian, tidak ada laporan tentang predator nyamuk, seperti laba-laba yang tertular Wolbachia setelah memakan nyamuk yang terinfeksi.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//