Berapa Beban Terberat yang Mampu Diangkat Manusia?

Penasaran, nggak, sih, berapa beban terberat yang bisa diangkat manusia? (Foto: Freepik/mego-studio)

FAKTA.COM, Jakarta – Dunia terkagum-kagum ketika seorang pria Inggris, Eddie Hall, mengangkat beban seberat 1.102 pon (500 kilogram) di Kejuaraan Dunia Angkat Beban pada 2016. Lalu, pada 2020, seorang atlet angkat beban dari Islandia, Hafþór Júlíus Björnsson, menarik perhatian karena bisa mengangkat beban 1.1405 poin (501kg).

Muncul pertanyaan, berapa beban terberat yang mampu diangkat manusia?

Dikutip dari Live Science, Selasa (30/7/2024), seorang profesor ilmu olahraga di Lehman College, Bradley Schoenfeld, berkata kekuatan otot dapat diukur dengan elektromiografi (EMG), yang merekam aktivitas listrik di dalam otot, baik sel saraf maupun konstraksi erat otot. Tes ini dilakukan di laboratorium.

EMG hanya memantau sejumlah otot yang terlokasilisasi, sehingga tak bisa menilai kapasitas otot seseorang secara keseluruhan.

Pakar Khawatir Panas Ekstrem Bisa Bahayakan Atlet Olimpiade Paris 2024

"Sulit untuk menetapkan batas itu," kata seorang profesor terapi klinis di University of Southern California, AS, E. Todd Schroeder.

Schroeder mengatakan satu-satunya cara untuk melihat berat maksimal yang bisa diangkat manusia adalah melalui pelatihan.

Sekadar informasi, kapasitas otot bergantung pada protein aktin dan miosin yang memungkinkan kontraksi otot. Massa otot seseorang dan rasio serat-serat bergantung kepada pola dan latihan, serta faktor biologi, seperti genetika dan jenis kelamin. Makin besar massa otot, makin besar pula tenaga yang dihasilkan.

Alet angkat beban terus meningkatkan massa otot mereka. Akan tetapi, gaya yang dihasilkan berkurang seiring bertambahnya massa otot. Akhirnya, otot mencapai batas maksimal.

Atlet Indonesia Sabet Belasan Medali di Kejuaraan Karate Portugal

Selain itu, "penghambatan neuromuskular" juga membatasi kekuatan otot untuk mencegah cedera, tetapi bisa ditingkatkan dengan pelatihan ketahanan. Tak hanya pelatihan fisik, atlet angkat beban harus melewati hambatan mental untuk mengangkat beban lebih berat.

Penelitian tahun 2020 menunjukkan, visualisasi positif dapat meningkatkan kekuatan. Atlet yang berlatih visualisasi positif meningkatkan kapasitas angkatnya hingga 15 pon (6,8 kg), dibandingkan dengan peningkatan rata-rata 5 pon (2,2 kg) pada kelompok pembanding.

"Sampai batas tertentu, kamu dapat mengangkat lebih dari yang kamu kira jika memiliki pola pikir yang benar," kata Schoenfeld.

Prestasi para orang kuat ini menunjukkan, dengan kombinasi latihan fisik dan mental yang tepat, bisa mendorong batasan kekuatan manusia lebih jauh.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//