Anies Baswedan: Anggaran Pendidikan adalah Investasi, Bukan Biaya

Anies Baswedan dalam simposium Nasdem. (Dok. Fakta/Reza Pratiwi)

FAKTA.COM, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menilai bahwa anggaran untuk pendidikan harus dipandang sebagai investasi, bukan biaya.

Hal ini disampaikannya dalam "Simposium Peta Jalan Pendidikan" yang digelar hari ini, Kamis (8/8/2024).

Anies menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya mengubah paradigma anggaran pendidikan, untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.

"Investasi dalam pendidikan harus menjadi prioritas utama," kata Anies. 

Apabila pendidikan dianggap sebagai biaya, maka kita cenderung menekan pengeluaran, yang pada akhirnya akan membebani masyarakat dan membatasi akses serta kualitas pendidikan.

"Sebaliknya, jika kita melihat anggaran pendidikan sebagai investasi, kita akan melihat alokasi anggaran yang lebih besar untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak.” tuturnya.

Cara Pemerintah Majukan Pendidikan Vokasi untuk Siapkan Generasi Emas 2045

Ia mengutip rekomendasi kebijakan dari Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), yang menyoroti lima faktor penting untuk mencapai pendidikan berkualitas, yaitu akses berkeadilan ke sekolah berkualitas, pembelajaran yang berkeadilan, pemerataan guru berkualitas, pendidikan vokasi, dan pemerataan akses serta kualitas pendidikan.

Anies juga membagikan temuan dari James Heckman, peraih Hadiah Nobel Ekonomi, yang menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan usia dini seperti PAUD dan TK memberikan return yang lebih besar dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya.

"Kita sering kali mengabaikan pendidikan usia dini padahal ini adalah investasi dengan hasil yang paling signifikan,” imbuhnya.

Acara yang berlangsung di Akademi Bela Negara Nasdem ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pendidik, dan masyarakat umum.

Simposium ini juga membahas tantangan terkait kesejahteraan guru PAUD dan perlunya perhatian lebih terhadap sektor ini. Anies Baswedan menyoroti, banyak guru PAUD yang tidak mendapatkan dukungan yang memadai, yang berdampak pada kualitas pendidikan yang mereka berikan.

Sesi diskusi diakhiri dengan penekanan pada perlunya kesabaran dan pendekatan jangka panjang dalam reformasi pendidikan.

Acara ini diharapkan dapat mendorong pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam reformasi pendidikan, dengan fokus pada investasi jangka panjang dan kesejahteraan guru.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//